|
Menu Close Menu

Cak Imin Ajak Pemuda Jadikan Agama Sumber Cinta dan Perdamaian di Kemah Lintas Iman

Senin, 01 Desember 2025 | 09.13 WIB

Cak Imin saat sambutan dalam acara Perkemahan Nasional Pemuda Lintas Iman 2025 di Buperta Cibubur, Jakarta.(Dok/Istimewa).
Lensajatim.id, Jakarta— Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Muhaimin Iskandar menghadiri Kemah Nasional Pemuda Lintas Iman yang digelar oleh Badan Persaudaraan Antariman (Berani) PKB di Buperta Cibubur, Jakarta, Sabtu (29/11/2025). Kegiatan ini mempertemukan pemuda dari berbagai agama dalam suasana kebersamaan untuk belajar, berdialog, dan menguatkan nilai kebangsaan melalui semangat keberagaman.


Dihadapan para peserta, pria yang akrab disapa Cak Imin menegaskan bahwa agama seharusnya menjadi energi kebaikan dan perdamaian, bukan sumber perpecahan. Ia menilai Kemah Lintas Iman merupakan ruang belajar kolektif yang sangat penting bagi generasi muda agar mampu memahami keragaman dalam kehidupan berbangsa.


“Kemah ini menjadi forum untuk saling belajar antaragama, membangun cinta antaragama, dan memahami sejarah agama-agama. Semua agama punya kontribusi bagi bangsa dan kemanusiaan,” ujar Cak Imin dalam sambutannya.


Sebagai Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat, ia menyebut pengalaman yang diperoleh dalam kegiatan ini bernilai setara dengan pendidikan perbandingan agama, karena peserta belajar melalui pengalaman langsung yang berlandaskan rasa, cinta, dan komitmen untuk bersatu.


“Agama bisa menjadi peluang memajukan bangsa, meski kadang disalah-tafsirkan hingga menjadi beban. Saatnya agama mengevaluasi diri sebagai kekuatan spiritual yang produktif bagi kemajuan bangsa dan negara,” tegasnya.


Sementara Ketua Umum DPP Berani Pendeta Lorens Manuputty, menyatakan bahwa Kemah Lintas Iman dirancang untuk memperkuat ideologi Pancasila, demokrasi, hak asasi manusia, serta nilai keberagaman. Program ini juga selaras dengan visi pemerintah menyongsong Indonesia Emas dan mendukung agenda pembangunan nasional.


“Meski terlihat harmonis di tingkat elite, gesekan antaragama masih terjadi di akar rumput. Karena itu program ini disusun sebagai ruang perekat keberagaman,” jelas Lorens.


Kegiatan ini diikuti oleh peserta dari enam agama berbeda di Indonesia. Mereka berbaur dalam aktivitas bersama yang tidak hanya memperkuat dialog antariman, tetapi juga membawa isu kesetaraan gender dan inklusi sosial sebagai bagian dari pembelajaran nilai-nilai kebangsaan.


Kemah Nasional Pemuda Lintas Iman menjadi momentum penting dalam merawat toleransi dan memperkokoh persaudaraan lintas keyakinan. Melalui dialog dan pertemuan langsung, kegiatan ini diharapkan melahirkan pemuda yang menjadikan ajaran agama sebagai pendorong kemajuan, perdamaian, serta persatuan bangsa. (Ham) 

Bagikan:

Komentar