![]() |
| Ning Lia Istifhama, Anggota DPD RI asal Jawa Timur.(Dok/Istimewa). |
Jawa Timur kembali mencatat kasus HIV/AIDS tertinggi secara nasional pada 2025. Data resmi Kementerian Kesehatan dan Dinas Kesehatan Jatim menunjukkan 65.238 penderita HIV/AIDS, dengan 2.599 kasus baru hanya dalam tiga bulan awal tahun. Angka ini menandakan bahwa upaya penanggulangan masih menghadapi tantangan besar.
Surabaya menjadi wilayah dengan jumlah kasus tertinggi, yakni 368 kasus, berdasarkan data Badan Pusat Statistik terbaru. Meski sempat menurun pada periode sebelumnya, Surabaya tetap menyandang beban tertinggi dalam penanganan HIV di Jatim.
Senator yang akrab disapa Ning Lia menilai, hambatan terbesar dalam penanganan HIV bukan semata persoalan medis, melainkan stigma sosial. Banyak ODHA enggan memeriksakan diri karena takut dikucilkan, mendapat perlakuan berbeda, atau dianggap membawa ancaman bagi lingkungannya.
“HIV bukan akhir dari segalanya. Mereka tetap bisa hidup sehat, produktif, dan berdaya. Yang harus kita lawan adalah stigma dan ketidaktahuan. Edukasi adalah kunci,” tegas Ning Lia.
Lia mengajak masyarakat memahami bahwa HIV tidak menular melalui sentuhan, pelukan, makan bersama, atau berada di dekat ODHA. Penularan terjadi hanya melalui hubungan seksual tidak aman, penggunaan jarum bersama, serta penularan ibu ke anak tanpa pengobatan.
Ia juga menekankan bahwa ODHA yang rutin mengikuti terapi antiretroviral (ARV) dapat hidup sehat dan normal layaknya masyarakat lain. Mereka dapat bekerja, berkeluarga, dan berkontribusi dalam kehidupan sosial.
Kesadaran akan deteksi dini juga harus ditingkatkan. Layanan VCT dan skrining HIV disebut mampu menyelamatkan nyawa karena semakin cepat terdeteksi, semakin efektif terapi dapat diberikan.
Lia juga menekankan perlunya menghentikan stigma mulai dari diri sendiri. Menurutnya, dukungan sosial justru membuat ODHA lebih kuat menjalani pengobatan dan meminimalkan risiko penularan.
Senator Lia berharap peringatan Hari HIV/AIDS Sedunia bukan hanya seremonial, tetapi menjadi panggilan moral bagi masyarakat untuk terlibat dalam edukasi dan perlindungan ODHA.
“Kita semua bisa menjadi bagian dari solusi. Dengan peduli, memahami, dan memberikan ruang aman, kita tak hanya menekan penularan, tetapi juga membangun Jawa Timur yang setara dan manusiawi,” pungkas Senator yang baru-baru ini terpilih sebagai Wakil Rakyat Terpopuler versi ARCI 2025. (Had)


Komentar