![]() |
| Sesi Foto Bersama saat Prof Mahfud MD mengisi Kuliah Umum di Universitas Ciputra Surabaya.(Dok/Istimewa). |
Dalam forum akademik tersebut, Mahfud menegaskan bahwa cita-cita Indonesia bebas dari korupsi merupakan mimpi yang layak diperjuangkan, meskipun untuk mencapai kondisi nol korupsi secara mutlak dinilai sangat sulit.
“Kita layak bermimpi Indonesia bebas dari korupsi. Memang zero corruption dalam arti mutlak itu hampir tidak mungkin, tetapi meminimalisir sangat mungkin dilakukan. Buktinya, negara-negara lain bisa,” ujar Mahfud di hadapan para mahasiswa.
Mahfud juga menyoroti bahwa upaya pemberantasan korupsi di Indonesia menunjukkan perkembangan, meskipun berjalan secara perlahan. Ia mencontohkan kenaikan skor Indonesia dalam Corruption Perception Index (CPI) sebagai indikator adanya kemajuan.
“Indeks persepsi korupsi kita bisa naik, meskipun pelan. Saya percaya, saat demokrasi berkembang, pemberantasan korupsi juga akan ikut berhasil,” katanya.
Namun demikian, Mahfud mengingatkan adanya tantangan budaya yang masih menjadi penghambat. Ia menyebut teori budaya yang kerap memandang bangsa Indonesia sebagai masyarakat fatalis atau mudah pasrah terhadap keadaan.
“Kalau percaya pada teori budaya, kita ini disebut fatalis. Padahal teori dasarnya, korupsi bisa ditangkal dan diberantas melalui politik yang demokratis,” tegasnya.
Dalam kesempatan itu, Mahfud juga memberikan pesan khusus kepada para mahasiswa agar mencintai Indonesia serta menanamkan nilai moral dan kesadaran hukum dalam kehidupan sehari-hari.
“Saya berpesan kepada mahasiswa, cintailah Indonesia, karena masa depan kalian adalah Indonesia,” tuturnya.
Ia juga mengajak mahasiswa untuk menghayati nilai-nilai hukum dan kearifan lokal sebagai fondasi karakter dalam menolak praktik korupsi.
“Dalam hukum ada sanksi heteronom dan sanksi otonom. Hayati pula kearifan budaya bangsa, seperti falsafah ‘sangkan paraning dumadi’, yakni dari mana manusia berasal dan ke mana tujuan akhirnya,” ucap Mahfud.
Kuliah umum tersebut disambut antusias oleh mahasiswa Universitas Ciputra. Selain memperkuat pemahaman antikorupsi, forum ini juga diharapkan mampu menumbuhkan kesadaran generasi muda untuk berperan aktif dalam menjaga integritas bangsa sejak dini.
Sementara Korwil Sahabat Mahfud Jawa Timur, Firman Syah Ali (Cak Firman Arek Wonocolo) turut hadir mendampingi Mahfud MD. Ia mengatakan acara ini diharapkan mampu menyebarkan virus integritas dan virus idealisme anti korupsi ke dalam jantung peradaban negara, yaitu kampus. Had)


Komentar