![]() |
| Ning Lia Istifhama, Anggota DPD RI asal Jawa Timur.(Dok/Istimewa). |
Musda XI MUI Jawa Timur mengusung tema “Memperkuat Sinergi Ulama–Umara untuk Kemaslahatan Umat”. Tema ini merefleksikan urgensi kerja sama berkelanjutan antara tokoh agama dan pemimpin pemerintahan dalam menjaga harmoni sosial, memperkokoh nilai keagamaan, serta merawat persatuan masyarakat Jawa Timur yang plural.
Dalam keterangannya, politisi muda yang akrab disapa Ning Lia itu menegaskan bahwa hubungan ulama dan umara di Jawa Timur selama ini terjalin dengan baik dan harmonis. Menurutnya, sinergi tersebut merupakan modal sosial yang sangat berharga dalam menjaga stabilitas kehidupan keagamaan dan kebangsaan di Bumi Majapahit.
“Sebagai warga Jawa Timur dan bagian dari keluarga besar MUI Jatim, saya merasakan langsung keharmonisan hubungan ulama dan umara. Kolaborasi ini bukan sekadar simbolik, tetapi nyata dirasakan manfaatnya oleh masyarakat,” ujar Ning Lia, Sabtu (27/12/2025).
Putri almarhum KH Maskur Hasyim ini juga menyampaikan rasa syukurnya atas capaian MUI Jawa Timur yang dinilai berhasil membangun kerja sama solid antara para kiai dan pemangku kebijakan daerah. Ia menilai sinergi tersebut tercermin dalam berbagai program keumatan serta kebijakan publik yang berpihak pada nilai-nilai religius dan kemaslahatan masyarakat luas.
Keponakan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa itu menambahkan, peran aktif Pemerintah Provinsi Jawa Timur turut menjadi faktor penting dalam terjaganya keharmonisan tersebut. Menurutnya, kepemimpinan Khofifah menunjukkan perhatian besar terhadap penguatan peran ulama dan nilai-nilai keagamaan dalam kehidupan bermasyarakat.
“Ulama dan umara saling melengkapi. Pemerintah hadir dengan kebijakan, sementara ulama memberi tuntunan moral dan spiritual. Inilah kekuatan Jawa Timur,” katanya.
Lebih lanjut, Ning Lia menilai kepemimpinan Ketua MUI Jawa Timur KH Mutawakkil Alallah sebagai simbol kesinambungan peran ulama dalam menjaga keseimbangan antara dinamika sosial dan nilai-nilai keislaman. Di tengah keberagaman masyarakat Jawa Timur, peran ulama dinilai semakin strategis dalam merawat persatuan, keteduhan, dan moderasi beragama.
Menurutnya, Musyawarah Daerah MUI bukan sekadar agenda rutin organisasi, melainkan forum strategis umat yang sarat dengan nilai kebijaksanaan dan tanggung jawab moral. Melalui Musda, para ulama bermusyawarah untuk merumuskan arah perjuangan keumatan agar MUI tetap menjadi rujukan umat dalam menjaga akidah, akhlak, serta memperkokoh persatuan nasional.
Dengan terpilihnya kembali KH Mutawakkil Alallah sebagai Ketua MUI Jawa Timur, Ning Lia berharap MUI Jatim semakin solid dan adaptif dalam menjawab tantangan zaman. Ia optimistis MUI Jawa Timur akan terus menjadi mitra strategis pemerintah dalam mewujudkan kemaslahatan bersama serta menjaga harmoni kehidupan sosial dan keagamaan di Jawa Timur.(Red)


Komentar