|
Menu Close Menu

Ning Lia Gaungkan Spirit CINTA di Khitan Massal Disabilitas Surabaya

Sabtu, 06 Desember 2025 | 23.37 WIB

Ning Lia Istifhama, Anggota DPD RI asal Jawa Timur saat hadir dalam acara Hari Disabilitas Internasional (HDI) 2025 di Surabaya. (Dok/Istimewa). 
Lensajatim.id, Surabaya— Anggota DPD RI, Lia Istifhama, menghadiri kegiatan Kontrol Khitan Gembira bagi ratusan anak disabilitas dalam rangka peringatan Hari Disabilitas Internasional (HDI) 2025, yang digelar di Meeting Room Jakarta Hall, Lantai 6 Grand Mercure Mirama Surabaya, Jumat (5/12/2025).


Kegiatan ini diinisiasi oleh Sahabat Gempita Swara Semesta dan mendapat dukungan dari Kementerian Sosial, Nurul Hayat, serta Grand Mercure Mirama Surabaya. Turut hadir dalam acara tersebut Hotel Manager Grand Mercure Mirama Surabaya Irwan Wirahadi Kusumah, serta Ketua Umum dan Pembina Sahabat Gempita Swara Semesta, Yeni Darmawanti.


Dalam sambutannya, Lia Istifhama yang akrab disapa Ning Lia menegaskan pentingnya layanan kesehatan yang inklusif dan ramah bagi anak berkebutuhan khusus (ABK). Ia juga memberikan apresiasi tinggi kepada para orang tua dan pendamping yang dengan penuh ketulusan membersamai anak-anak disabilitas.


“Saya sangat salut atas perjuangan Sahabat Gempita, terutama Mbak Yeni sebagai ketua sekaligus founder. Kisah beliau mendampingi putranya yang disleksia sungguh menginspirasi banyak orang tua,” ujar Ning Lia.


Tak hanya itu, dalam suasana penuh kehangatan, Ning Lia juga tampak ikut menyanyikan lagu “Ibu” bersama seorang anak peserta bernama Tegar, yang mengundang haru para hadirin.


Sebagai senator yang pernah dinobatkan sebagai Wakil Rakyat Paling Populer dan Disukai di Jawa Timur versi ARCI, Ning Lia kembali menggaungkan konsep CINTA yang ia rumuskan sebagai fondasi pengasuhan anak, khususnya bagi orang tua anak disabilitas.


Konsep CINTA tersebut meliputi Care (kepedulian mendalam terhadap pendidikan dan perkembangan anak), Integrity (keteguhan mendampingi proses tumbuh kembang sesuai kemampuan anak), Nimble (kecepatan respon terhadap kebutuhan anak), Touch (sentuhan sebagai stimulus emosi, kognisi, dan motorik), serta Advice (nasihat sebagai pondasi moral dan kebijaksanaan).


“Berbagai kajian psikologi modern dan pandangan keilmuan menegaskan bahwa ikatan ibu dan anak adalah pondasi kuat bagi perkembangan pendidikan dan mentalitas anak,” ujar Ning Lia yang juga merupakan alumni doktor Universitas Airlangga.


Di hadapan peserta khitan dan para pendamping, Ning Lia juga menegaskan bahwa setiap anak disabilitas memiliki keistimewaan dan potensi besar yang harus terus didukung secara bersama-sama.


“Yang terpenting kita saling support. Menjadi orang tua dari anak berkebutuhan khusus memang tidak mudah, tapi mereka adalah orang-orang yang luar biasa kuat,” tuturnya.


Sementara itu, Ketua Umum dan Pembina Sahabat Gempita Swara Semesta, Yeni Darmawanti, berharap kegiatan serupa dapat terus berlanjut sebagai ruang positif bagi keluarga dengan anak disabilitas, terutama dalam memperoleh layanan kesehatan, edukasi, dan penguatan mental secara inklusif.


“Selain menjadi ajang silaturahmi, kegiatan ini juga menjadi wadah edukasi bagi orang tua agar memahami pentingnya pendampingan berkelanjutan. Ke depan, Sahabat Gempita Swara Semesta bersama para mitra akan terus menghadirkan program-program inklusif di berbagai sektor, khususnya pendidikan dan kesehatan,” ujar Yeni. (Red) 

Bagikan:

Komentar