![]() |
| Ning Lia Istifhama, Anggota DPD RI saat memberikan dukungan kepada Valen dalam ajang DA7.(Dok/Istifhama). |
Hasil akhir kompetisi ini tidak hanya menyedot perhatian publik terhadap kualitas penampilan para finalis, tetapi juga menyoroti peran virtual gift sebagai salah satu bentuk dukungan utama dalam ajang pencarian bakat di era digital.
Sepanjang malam grand final, dukungan terhadap Valen tampak mengalir deras dari berbagai kalangan. Sejumlah tokoh nasional dan daerah turut memberikan dukungan secara terbuka melalui virtual gift, di antaranya Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak, Senator DPD RI asal Jawa Timur Lia Istifhama, serta pengusaha asal Pamekasan H. Kharul Umam atau yang akrab disapa H. Her. Selain itu, dukungan juga datang dari sejumlah pengusaha Madura dan kawasan Tapal Kuda lainnya.
Fenomena dukungan digital tersebut mendapat perhatian khusus dari Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI asal Jawa Timur, Dr. Lia Istifhama, M.E.I. Menurut senator yang akrab disapa Ning Lia itu, maraknya kompetisi berbasis gift virtual merupakan konsekuensi dari transformasi dunia hiburan yang semakin bergeser ke ruang digital.
“Dukungan itu terlihat jelas, baik melalui gift maupun komentar. Siapa pun yang memberi dukungan, orang-orangnya jelas. Di situlah kejujuran harus dijaga,” ujar Ning Lia.
Ia menilai, sistem virtual gift pada dasarnya merupakan bentuk dukungan modern yang sah dan wajar, selama dijalankan dengan prinsip transparansi, kejujuran, dan tanggung jawab. Menurutnya, keterbukaan mekanisme menjadi faktor penting agar tidak memunculkan keraguan maupun persepsi negatif di tengah masyarakat.
“Pergeseran dunia hiburan dan kompetisi ke ranah digital tidak bisa dihindari. Namun, mekanisme dukungan harus terbuka dan dapat dipertanggungjawabkan, sehingga publik yakin bahwa partisipasi yang terjadi benar-benar murni dan sukarela,” jelasnya.
Dalam kompetisi DA7, Valen tercatat memperoleh dukungan yang sangat besar dari masyarakat, baik melalui virtual gift maupun kolom komentar di berbagai platform digital. Dukungan tersebut terlihat konsisten sejak babak awal hingga malam final.
Menanggapi hal tersebut, Lia Istifhama menilai besarnya dukungan terhadap Valen mencerminkan soliditas dan kekompakan masyarakat Jawa Timur dalam mendukung talenta daerahnya untuk tampil di tingkat nasional.
“Ini menunjukkan bahwa dukungan masyarakat Jawa Timur itu nyata, jelas, dan solid,” tegasnya.
Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa dukungan digital yang sehat dapat menjadi cerminan rasa memiliki serta kebanggaan terhadap potensi lokal. Jika dijalankan secara sportif dan jujur, kompetisi berbasis digital justru dapat menjadi sarana promosi positif bagi talenta daerah.
Ke depan, Ning Lia berharap ajang-ajang kompetisi digital terus berkembang dengan menjunjung tinggi nilai keadilan, transparansi, dan edukasi publik. Dengan demikian, kompetisi tidak hanya berfungsi sebagai hiburan semata, tetapi juga mampu memperkuat kepercayaan publik serta solidaritas sosial di era digital. (Had)


Komentar