|
Menu Close Menu

Gagasan Program Pariwisata Era Covid 19 di Jawa Timur

Kamis, 28 Mei 2020 | 11.02 WIB

*Foto: doc.lensajatim.id
OPINI - Wabah Covid-19 sangat terasa dampaknya terhadap pariwisata di Jawa Timur. Hal itu bisa dilihat dari penurunan jumlah wisatawan baik mancanegara maupun nusantara yang melalui Bandara Juanda Surabaya. Untuk wisatawan mancanegara pada bulan februari jumlah wisatawan berjumlah 11.700 dan bulan maret berjumlah 5.774, sehingga bisa disimpulkan bahwa penurunan yang terjadi sebesar 50,65% (BPS Jawa Timur, 2020).
Jumlah wisatawan nusantara pada bulan maret dengan memandingkan antara tahun 2019 dengan 2020. Maret 2020 turun sebesar 71,83 persen dibandingkan jumlah wisman periode yang sama tahun 2019 yang mencapai 20.497 kunjungan (BPS Jawa Timur, 2020).
Berdasarkan data di atas tentunya perlu digagas sebuah program yang melibatkan semua stakeholder untuk mendongkrak ekonomi pada sektor pariwisata. Karena secara garis besar pariwisata Jawa Timur ada tiga jenis yaitu, alam, budaya dan buatan manusia (Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 5 Tahun 2012 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Tahun 2011-2031; Rencana Strategis 2019-2024 Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jawa Timur).

Selaras dengan hal tersebut, Alvara Research Center (2018) berdasarkan hasil penelitiannya menyebutkan bahwa wisatawan mancanegara dan nusantara sangat suka terhadap objek wisata berbasis alam. Berdasarkan data yang ada menunjukan bahwa wisata alam menjadi tujuan utama dan favorit bagi wisatawan.

Gagasan Kebijakan dan Program.
Berdasarkan hasil kajian dari jumlah wisatawan, potensi objek dan daya tarik wisata, tujuan wisatawan datang ke Jawa Timur dan informasi wisatawan maka, pada masa Covid-19 ini dapat digagas kebijakan dan program sebagaimana tercantum pada tabel di bawah ini:
Penutup
Semua kebijakan dan program akan bisa terlaksana dengan baik apabila didukung oleh seluruh stakeholder. Untuk itu sangat perlu dukungan dari pucuk pimpinan dan sekaligus nantinya mampu menyakinkan wisatawan untuk datang ke Jawa Timur. Maka dari itu selain membuat kebijakan dan program diperlukan garansi dari pemerintah untuk menjamin keselamatan wisatawan ketika berada di objek wisata.

*SUCIPTO, S. Pd., M. Sc
(Dosen Manajemen Pariwisata Fakultas Ekonomi Universitas Terbuka)

Bagikan:

Komentar