|
Menu Close Menu

HKTI Serahkan Bantuan 1.500 Dosis Ivermectin ke Pemkab Bangkalan

Senin, 21 Juni 2021 | 18.26 WIB

Lia Istifhama, Ketua DPD Perempuan HKTI Jawa Timur didampingi Shofi Shofiyah saat menyerahkan bantuan Ivermectin kepada Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bangkalan, Bapak Sudiyo, S.Kep.Ns. (Dok/Istimewa)


lensajatim.id
Bangkalan- Tingginya angka penularan Covid 19 di Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur mendapat perhatian sendiri dari  Ketua Umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Jenderal TNI (Purn.) Dr. H. Moeldoko, S.I.P.  Itu terbukti, HKTI lewat  Perempuan Tani HKTI Jawa Timur bekerjasama dengan PT Harsem Laboratorium membagikan 1.500 dosis Ivermectin ke Bangkalan menyusul sebelumnya 5.000 dosis di Kudus, Jawa Tengah. Obat tersebut diterima oleh Pemkab Bangkalan, yaitu Dinas Kesehatan Bangkalan pada Senin, (21/6/2021).



Bantuan obat tersebut direncanakan akan didistribusikan setelah melalui koordinasi Pemkab Bangkalan dengan tenaga kesehatan. Selaku Kepala Dinas Kesehatan, Sudiyo, S.Kep.Ns., menyampaikan apresiasinya pada HKTI, saat ditemui pada persiapan teknis pendistribusian obat Ivermectin dari HKTI yang diwakili oleh Ketua DPD Perempuan Tani HKTI Jawa Timur, Dr. Lia Istifhama (18/6/2021).


“Kami terimakasih pada HKTI atas kepedulian pada warga Bangkalan. Mengenai bagaimana pendistribusian ivermectin, kami tentunya harus berkomunikasi dengan para tenaga kesehatan yang ada di bawah naungan Pemkab. Arahan dari Pemprov Jatim juga kami harapkan agar pelaksanaan pendistribusian obat berjalan lancar dan tepat sasaran”, ujar forkopimda yang sebelumnya meraih penghargaan sebagai Tokoh populer kategori Dinas oleh maduracorner.com.


Sedangkan Ning Lia, sapaan akrab Lia Istifhama yang didampingi oleh Shofi Shofiyah, menjelaskan bahwa dirinya menjalankan amanah dari Ketua Umum HKTI. “Kami bersyukur dapat menjalankan amanah bapak Ketum HKTI untuk turut serta berbagi kepedulian pada kesehatan mayarakat Bangkalan,” kata Ning Lia.


Sebelumnya, obat Ivermectim ini diklaim bisa mengatasi penyebaran virus Covid 19. HKTI berharap, jika kondisi kesehatan masyarakat Bangkalan membaik, status zona merah bisa segera dihindari dan kembali normal. “Meskipun, tentunya harus tetap disiplin menjalankan protokoler kesehatan dalam semua aspek kehidupan,” papar aktivis perempuan yang pernah mendapat penghargaan Tokoh Muda Nahdliyin Inspiratif 2020 ini.


Secara terpisah, Moeldoko melalui sambungan telepon, mengaku pernah mengonsumsi Ivermectin. Selama mengkonsumsi obat tersebut, Moeldoko mengaku tidak mengalami efek negatif. “Jadi kita lihat positifnya, jangan kita lihat negatifnya karena kita saat ini menghadapi sebuah situasi yang cukup emergency untuk ditangani,” kata Panglima TNI periode 2013-2015.


Beberapa pemberitaan menyebut jika Ivermectin tidak lagi menjadi obat Covid-19 di India. Namun data berbeda diungkapkan Thedesertreview.com menyatakan invermectin mampu menurunkan kasus covid-19 sebanyak 97%. Dalam rilis tersebut, dijelaskan bahwa beberapa wilayah di luar negeri yang telah mengkonsumsi ivermectin adalah Delhi sebanyak 97% (28,395 turun jadi 956), Uttar Pradesh 95% (37.944 turun jadi 2.014), Goa 85% (4.195 turun jadi 645), Karnataka 60% (50.112 turun jadi 20.378), dan Uttarakhan 87% (9.642 turun jadi 1.226).



Sebaliknya, daerah yang tidak memilih ivermectin adalah Tamil Nadhu 173% (10.986 naik jadi 30.016), Odisha 50% (4.761 naik jadi 7.148), Assam 240% (1.651 naik jadi 5.613), Arunachal Pradesh 656% (61 naik jadi 461), dan Tripura 828% (92 naik jadi 854).


Data data tersebut, disimpulkan bahwa hanya Tamil Nadhu, wilayah yang tidak menggunakan ivermectin melonjak dari paparan covid-19 dari 10,986 menjadi 36,184 atau meningkat tiga kali lipat. Masih dalam laman yang sama, Dr Pierre Kory pada 8 Desember 2020 mengatakan bahwa ivermectin melenyapkan virus Covid-19. Di depan Senat AS, ia menganjurkan untuk memakai Ivermectin, tetapi saran tersebut tidak diindahkan. Hasilnya pada 8 Januari, hanya empat minggu kemudian, kasus harian Covid di Amerika Serikat meningkat dari 219,000 menjadi 300,000, dan kematian meningkat dari 2,821 menjadi 3,895. Jadi lebih banyak orang Amerika yang meninggal, gara-gara kebijakan kesehatan yang mengabaikan ivermectin. (Red)

Bagikan:

Komentar