|
Menu Close Menu

Antisipasi Serangan KKB Papua jelang PON, NasDem Usul Sinergi TNI, Polri dan BIN

Senin, 20 September 2021 | 16.50 WIB

Mohammad Khaerul Amri, Ketua DPP Partai NasDem Bidang Pemuda dan Olahraga (Dok/Istimewa).


lensajatim.id Jakarta-Insiden kekerasan terhadap tenaga kesehatan (Nakes), jelang Pekan Olahraga Nasional (PON)  XX di Papua mendapat perhatian dari Partai NasDem. Menurut NasDem  aparat keamanan gabungan TNI/Polri harus mampu menghadirkan ketenangan bagi para atlet dan seluruh elemen pendukung masing-masing delegasi. 


Pernyataan tersebut disampaikan langsung oleh Ketua DPP Partai NasDem Bidang Pemuda dan Olahraga, Mohammad Khaerul Amri saat dikonfirmasi terkait insiden kekerasan yang memakan korban meninggal dan luka-luka itu, Senin pagi (20/9). 


Sekjend DPP Garda Pemuda NasDem ini memuji langkah cepat Kapolda Papua Irjen Mathius D. Fakhiri terhadap insiden yang terjadi di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua itu sudah tepat. 


Kapolda telah menjamin keamanan penyelenggaran PON pada tanggal 2-15 Oktober mendatang. Apalagi, keterangan Kapolda menyatakan bahwa lokasi penyelenggaraan PON jauh dari tempat KKB Papua beraksi melakukan aksi teror. 


Meski demikian, pria yang akrab disapa Gus Aam  itu meminta TNI/Polri bersinergi untuk menambah aparat keamanan. Tujuannya, agar seluruh atlet yang bertanding benar-benar mendapat jaminan rasa aman dan nyaman dalam menjalani setiap kompetisi. 


Kerja bareng TNI/Polri juga harus seiring dengan kinerja intelijen dari Badan Intelijen Negara (BIN). Dengan kekompakan ketiga lembaga itu, Aam meyakini upaya pengamanan di Papua akan sesuai dengan target yang telah ditentukan pemerintah. 


"Kapolda Papua memang sudah memastikan akan mengerahkan 8 ribu aparat di lokasi PON. Tapi soal jaminan keamanan perlu diidentifikasi betul tindakan pengamanan terukur seperti apa yang efektif. Kalau perlu ditambah ya langsung berkoordinasi dengan elemen aparat keamanan di wilayah lainnya, termasuk dengan BIN," kata Gus Aam yang juga Wakil Ketua Umum PP GP Ansor ini.


Gus Aam juga mengajak seluruh masyarakat yang ada di Papua bersatu padu dalam menyukseskan even 4 tahunan yang kali ini diselenggarakan di Bumi Cendrawasih. 


Dikatakan Gus  Aam, tidak mungkin bisa kalau kesuksesan penyelenggaran PON Papua hanya dibebankan pada aparat keamanan. Apalagi, pada panitia even yang pertama kali diadakan di Papua itu. 


Aam meminta memberi perhatian khusus, sebab dalam even tersebut berkumpul seluruh atlet terbaik dari seluruh provinsi se-Indonesia. 


"Sesungguhnya PON Papua bukan semata-mata even olahraga, tetapi harus menjadi simbol persatuan dan kesatuan bangsa yang dibangun atas dasar kompetisi fair dari setiap pertandingan yang digelar," tandas mantan aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia ini.


Gus Aam menyarankan, terkait dengan jaminan keamanan selama penyelenggaraan PON, Mabes Polri, TNI dan BIN dibawah komando Kapolri, Panglima dan Kepala BIN memberi perhatian khusus untuk menentukan tindakan pengamanan yang terukur. 


Dengan cara demikian,Gus  Aam optimis aparat akan berhasil mengantisipasi tindakan keji para kelompok separatis. Baik di sekitar lokasi PON dan bumi Papua secara keseluruhan. 


"Ini (tindakan keji KKB Papua) sudah sangat keterlaluan, memang harus ditumpas agar tidak semakin melebar di basis wilayah yang warga sipilnya jumlahnya cukup banyak," pungkasnya.[Red).

Bagikan:

Komentar