|
Menu Close Menu

Dispar Jember Ingin Bentuk Museum Megalitikum Sebagai Wisata Edukasi di Jember

Senin, 04 Oktober 2021 | 19.24 WIB

Dhebora Krisnowati S, PLT Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Jember, Jawa Timur (Dok/Ris)


Lensajatim.id, Jember-PLT Kepala Dinas Pariwisata Jember Dhebora Krisnowati S. menyebut bahwa di Kabupaten Jember banyak benda-benda peninggalan prasejarah, yang jika dikelola dengan baik akan menjadi magnet bagi wisatawan-wisatawan mancanegara. Menurutnya hal itu sangat disayangkan jika benda-benda kuno yang mempunyai nilai sejarah itu tidak ditata dan di kelola dengan baik.


Benda-benda kuno tersebut yakni, Batu kenung, sarkofagus, dolmen, dan menhir.


Menhir menurut beberapa keterangan, baik di refrensi buku sejarah, maupun di wikipedia merupakan batu tunggal berukuran besar, yang ditatah seperlunya berbentuk tugu dan diletakkan berdiri tegak di atas tanah. Menhir, bersama-sama dengan dolmen dan sarkofagus itu termasuk ciri dari budaya megalit yang sudah ada sejak periode Neolitikum mulai 6000 Sebelum Masehi.


“Jember ini mempunyai benda-benda cahar budaya yang tersebar khusunya ada di desa Kamal, Kwcamatan Arjasa, dan desa-desa sekitarnya iyu banyak sekali benda-benda prasejarah seperti batu kenung, dolmen sarkofagus dan menhir,” jelas Dhebora saat ditemui Bangsaonline di kantornya, Senin (04/10).


“Itu ingin kita kumpulkan menjadi taman megalitikum, sehingga menjadi pusat megalitikum di Jember,” imbuhnya.


Oleh sebab itu dirinya berupaya atas berdirinya sebuah museum di Kabupaten Jember sebagai tujuan pariwisata dan pengetuhuan sejarah.


“Sebagai pusat informasi sejarah dan wisata edukasi,” ucap perempuan asal Jawa Tengah itu.


Ia mengaku saat ini Dispar Jember berkolaborasi dengan fakultas Ilmu Budaya untuk meregister benda-benda tersebut yang dibantu oleh ahli cahar budaya dari Daerah lain.


“Saat ini kami dengan fakultas ilmu Budaya sedang mengadakan registrasi dengan bantuan ahli cahar budaya dari Mojokerto,” ungkapnya.


“Dari sana kita diajari bagaimana mengukur, bagaimana mencatat dan meregistrasi benda-benda cagar budaya itu, sehingga kita nanti mempunyai story line sehingga kita dapat menentukan visi misi untuk museum Jember yang akan datang,” sambungnya dia oenuh dengan harap adanya pembuatan mosium tersebut.


“Sehingga generasi kita itu tidak bertanya-tanya lagi, karena Jember ini mempunyai banyak masa. Masa prasejarah dan klasikpun kita juga ada, serta heritage di Juga luar biasa banyak,” pungkasnya. (Ris)

Bagikan:

Komentar