|
Menu Close Menu

Komisi E DPRD Berikan Dukungan Secara Langsung pada Atlet Jatim di PON Papua

Jumat, 08 Oktober 2021 | 09.44 WIB

H. Suwandy Firdaus (tengah), Anggota Komisi E DPRD Jatim saat kungker ke Papua menghadiri pelaksanaan PON XX di Papua. (Dok/Istimewa).


Lensajatim.id Surabaya-
Komisi DPRD Jatim memberikan sopport atau dukungan secara langsung bagi para atlet dari Jawa Timur yang sedang berkompetisi di PON XX di Papua. Rombongan Komisi E tersebut terdiri dari H. Suwandy Firdaus Hari Putri Lestari, Mathur Husairi, Basuki Babussalam, Siti Mukiyarti, dan Umik Zahro.


Rombongan anggota Komisi E DPRD Jatim datang langsung untuk memberikan dukungan saat kontingen tim tenis lapangan Jatim bertanding memperebutkan emas dalam PON XX di Papua pada Kamis (7/10/2021)).


Dalam partai final itu, kontingen Jatim mampu menyapu bersih tujuh medali emas pada semua nomor yang diperebutkan.


" Kedatangan kami kesini untuk memberikan dukungan secara langsung pada para atlet," tukas Suwandy Firdaus, Anggota Komisi E DPRD Jatim yang ikut Kungker ke Papua saat dikonfirmasi. Kamis (07/10/2021).


Suwandy yang juga Ketua DPD Partai NasDem Kabupaten Mojokerto ini mengaku bangga atas capaian atlet dari Jawa Timur karena masih lebih baik dari Provinsi yang lain. " Kami merasa bangga karena Jatim posisinya masih lebih baik dari provinsi lain dan banyak merebut emas terutama dari tenis lapangan," ucapnya.


H.Suwandy Firdaus, Anggota Komisi E DPRD Jatim saat berpose dengan atlet Jatim di PON XX Papua. (Dok/Istimewa).


Ketua DPW Gemuruh Partai NasDem Jatim  berharap agar kontingen Jatim bisa meraih juara umum dalam PON Papua XX. "Harapan saya  Jatim unggul terus sampai selesainya PON. Komisi E mendukung dan berharap agar Jatim memberikan sesuatu yang bermanfaat," tandasnya.


Pihaknya juga berharap, kedepan Pemerintah Provinsi Jawa Timur bisa memberikan perhatian khusus bagi atlet asal Jatim yang berprestasi PON XX di Papua dengan mengangkatnya sebagai ASN di lingkungan Pemprov Jatim.


" Jadi tidak hanya bonus saja, Pemprov harus memikirkan masa depan para atlet tersebut karena dengan meraih medali emas  di PON XX dengan membawa nama baik Jatim," pinta legilator yang dekat dengan Prof. Dr. K.H. Asep Saifuddin Chalim, MA. ini.


Pria asal Mojokerto ini mengungkapkan pihaknya berharap agar kasus atlet menjual medali emas di hari tuanya atau ketika sudah pensiun tak ada di Jatim.


“Jangan sampai masa depan para atlet ini sengsara ketika pensiun. Dengan menjadikannya sebagai ASN lewat jalur prestasi tentunya bisa menjamin kehidupan para atlet di hari tua,”jelasnya.


Tidak hanya itu, kata Suwandy, dengan mengangkat para atlet menjadi ASN di lingkungan Pemprov Jatim, bisa mengikat para atlet untuk tidak hengkang ke propinsi lainnya.


“Selama mereka masih bisa mengukir prestasi bisa dimaksimalkan dan dengan menjadikan mereka ASN, tentunya mereka punya ikatan moral dan kedinasan dengan Jatim sehingga tak pindah ke Provinsi lain meksi mendapat iming-iming imbalan yang besar,” jelasnya.


Untuk diketahui, dalam pertandingan final perseorangan, Muhammad Rifqi Fitriadi membuka emas ketiga, di final mengalahkan Muhammad Althaf Daifulla Albaihaqi (Papua Barat) dengan tiga set, 6-3, 4-6 dan 7-5.


Sedangkan  ganda putra, Christopher Benyamin Rungkat yang berpasangan dengan David Agung Susantro menang dari Achad Imam Ma’aruf/Tio Juliandi Hutauruk (Papua), 6-3, 6-0.


Di final tugal putri, Aldila Sutjiadi meski unggul set pertama 6-4, tetapi alot di set kedua lawan Priska Madeline Nugroho (Papua) dan melalui tie break 7-6 Aldila memastikan emas kelima.


Di final ganda putri, Beatrice Gumulya/Jessy Romies tak terlalu sulit menggenggam emas keenam dengan menekuk andalan tuan rumah, Novela Rezha Putria Sari/Septiana Nur Zahiroh, 6-0, 6-3. (Sur/Red).

Bagikan:

Komentar