|
Menu Close Menu

Dukung PTM 100 %, DPRD Surabaya Minta Satgas Libatkan Komite Sekolah

Senin, 17 Januari 2022 | 20.25 WIB

Hari Santosa, SH, Anggota D DPRD Kota . (Dok/Istimewa).


Lensajatim.id, Surabaya- Anggota Komisi D DPRD Kota Surabaya, Hari Santosa, SH, memberikan dukungan penuh terhadap Pembelajaran Tatap Muka (PTM) 100% di Kota Surabaya.


" Jadi itu sudah merupakan program Pemkot dalam hal ini Pak Wali Kota, dengan cara dilakukan dua shift serta dilakukan evaluasi dalam setiap minggunya, intinya kita mendukung," terang politisi yang akrab disapa Hari saat dikonfirmasi. Senin, (17/01/2022).


Hanya saja, lanjut politisi asal Partai NasDem ini, protokol kesehatan harus benar-benar diterapkan secara ketat. Terutama, protokol kesehatan di dalam kelas. " Interaksi antar siswa harus benar-benar diperhatikan," tandasnya.


Selain itu, lanjut Hari, harus juga ada antisipasi saat orang tua menjemput anak pada shift pertama, dan orang tua yang mengantar anak di shift kedua jangan sampai terjadi adanya bergerombol. " Kemudian saat anak menunggu jemputan, harus dilarang jajan di luar, ini dalam rangka prokes," ungkapnya.


Apalagi, kata Hari saat ini di Surabaya ada indikasi orang yang terpapar virus Covid 19 varian omicron. " Ini harus diantisipasi, kita tidak boleh lengah," bebernya.


Untuk itu, pihaknya berharap, evaluasi terhadap pelaksanaan PTM itu ditingkatkan, artinya tidak hanya setiap minggu. Hari juga menambahkan, agar lebih maksimal, Satgas Covid 19 yang ada di Sekolah bisa melibatkan pihak lain. Itu bisa dilihat dengan melibatkan   Linmas, atau juga melibatkan orang tua lewat komite sekolah. " Perlu juga difungsikan dan dimaksimalkan Unit Kesehatan Siswa  (UKS)," pungkasnya.


Seperti diberitakan sebelumnya, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya bakal menggelar Pembelajaran Tatap Muka (PTM) 100 persen bagi PAUD, TK, SD dan SMP mulai Senin depan, (10/1/2022). PTM di minggu pertama ini dibagi ke dalam dua shift, yakni shift pertama 50 persen dan shift kedua 50 persen menyesuaikan dengan kondisi sekolah masing-masing. Keputusan ini berdasarkan Surat Keputusan Bersama (SKB) 4 Menteri dan juga atas perintah Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi.


“Jadi, di tahap awal ini mekanismenya 50 persen shift pertama dan 50 persen shift kedua, jadi tetap 100 persen. Lalu kita akan evaluasi terkait dengan prokesnya dan kesiapan anaknya, kalau satu minggu pertama bagus, maka minggu berikutnya tidak ada shift lagi, langsung masuk 100 persen, pagi semuanya,” kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya Yusuf Masruh saat jumpa pers di kantor Dinas Komunikasi dan Informatika Surabaya, Kamis (6/1/2022).


Ia juga menjelaskan jadwal dalam shift tersebut. Khusus SD, shift 1 pukul 07.00-09.00 WIB, dan shift 2 pukul 09.30-11.30 WIB. Lalu untuk SMP shift 1 pukul 06.30-09.30 WIB, dan shift 2 pukul 10.00-13.00 WIB. Sedangkan untuk PAUD dan TK pembelajaran dimulai pukul 08.00-09.20 WIB. “Tapi jadwal ini juga harus menyesuaikan dengan kondisi sekolah masing-masing," tandasnya.  (Had/Red).

Bagikan:

Komentar