|
Menu Close Menu

PP GP Ansor Sebut NU Mampu Menunjukkan Islam yang Teduh pada Dunia

Rabu, 02 Februari 2022 | 13.18 WIB

Addin Jauharuddin, Ketua PP GP Ansor (baju batik) bersama Ketua Umum Tanfidziah PBNU KH. Yahya Cholil Staquf . (Dok/Istimewa).


Lensajatim.id, Jakarta- Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Masa Khidmat 2022-2027 resmi dikukuhkan dihadapan  Presiden Joko Widodo (Jokowi).


Usai pengukuhan, sejumlah agenda penting menunggu kiprah NU dibawah kepemimpinan kepemimpinan KH Yahya Cholil Staquf sebagai Ketua Umum Tanfidziah PBNU dan KH Miftachul Akhyar sebagai Rais Aam PBNU.


Addin Jauharuddin, Ketua PP GP Ansor mengaku optimis kedepan akan banyak karya-karya besar yang dapat dilakukan warga Nahdlatul Ulama (NU) untuk bangsa.


Menurut Mantan Ketua Umum PB PMII ini keyakinan itu bukan tanpa alasan. Sebab, kata Addih NU telah menunjukkan kepada dunia tentang moderasi beragama dan bertoleransi.

Addin menjelaskan bila Dia NU telah memadukan wajah agama dan budaya, sehingga mampu menunjukkan wajah Islam yang teduh di mata dunia.

“Ada dua kekuatan NU. Pertama, jejaring organisasi yang sangat luas, baik di dalam maupun luar negeri. Kedua, kekuatan potensi SDM-nya,” tukas  Addin Jauharuddin saat dikonfirmasi media. Selasa, (01/02/2022).


Addin menambahkan , jika jaringan NU itu bisa dikonsolidasikan dan digerakkan, maka menjadi agenda strategis nasional. Hal itu bisa menjadi kekuatan dan mampu menyelesaikan persoalan bangsa.


Addin mengungkapkan bahwa NU dihadapkan pada wajah modernisasi, digitalisasi, dan outomasi yang tidak bisa dihindari. Maka dari itu, NU ke depan perlu memiliki database lengkap jemaahnya dengan backbone digital. Semua itu bisa menjadi bagian dalam rantai pasok global.


“Misalnya memiliki platform marketplace, edutech, dan learning management system (LMS) yang mampu memfasilitasi jutaan santri mengaji kepada para kiai besar, ilmuan, teknolog, dan enterpreneur dengan mudah dan murah,” beber Addin.


Dia berharap NU ke depannya memberikan ruang yang besar kepada generasi milenial dan Gen Z untuk mengembangkan cara-cara baru. Mereka dilibatkan dalam industri kreatif, fashion, grafik desiner, IT spesialis programmer, hingga IT security expert.


“Maka dari itu diperlukan para inkubator inovator, dan perlu memiliki venture capital sendiri yang kuat dengan membangun dana abadi yang nantinya punya sovereign wealth fund untuk program unggulan dan inovatif,” pungkas Addin. (Tim).

Bagikan:

Komentar