|
Menu Close Menu

Desak Usut Tuntas Insiden 13 Maret di Kabupaten Sumenep, Persaudaraan Pena Nyalakan 1000 Lilin dan Tabur Bunga

Senin, 21 Maret 2022 | 07.39 WIB

Aksi menyalakan 1000 Lilin dan Tabur Bunga memperingati 7 Hari Peristiwa penembakan warga Ganding Sumenep yang diduga terduga begal. (Dok/Istimewa).

Lensajatim.id, Sumenep- Masih ingat dengan insiden penembakan 13 Maret 2022?. Peristiwa yang menewaskan Herman warga Ganding yang diduga begal yang terjadi di Jalan Adirasa Kolor Sumenep itu masih menyisahkan tanda tanya.


Anggota polisi yang melakukan penembakan telah diperiksa oleh Propam Polda Jawa Timur. Tapi hingga saat ini, kalanjutannya belum ada informasi yang jelas.


Karena itulah, memantik aktivis Persaudaraan Pena Sumenep menggelar aksi solidaritas. Mereka menggelar aksi 1000 lilin dan tabur bunga di Jalan Adirasa lokasi penembakan Herman warga Ganding yang diduga pelaku begal Ahad, 13 Maret 2022.


Herman Felani, Ketua Persaudaraan Pena Sumenep menjelaskan aksi tersebut dilakukan tepat dengan 7 hari wafatnya almarhum Herman.


” Semoga almarhum diberikan ketenangan di alam sana,” kata Herman Felani.


Aksi 1000 lilin dan tabur bunga mempunyI filosofi. Api di lilin mempunyai arti akan terus menyala meskipu diterpa angin. Bunga punya arti sebuah kematian.


Menurut Herman, aksi ini sebagai bentuk peringatan kepada Polres Sumenep untuk segara mengusut tuntas peristiwa 13 Maret. Tindakan tersebut, kata Herman sangat tidak manusiawi.


“Jangan sampai kasus itu hilang begitu saja. Polres Sumenep harus menyelesaikan sampai tuntas,” desaknya

Pihaknya mempertanyakan kasus tersebut yang sampai saat ini belum ada kejelasan. Mulai dari pemeriksaan lima oknum Polres Sumenep yang menembak almarhum Herman.

” Ini sudah sepekan. Penangangan yang dilakukan sampai dimana, sampai saat ini belum ada kejelasan mutlak,” tegasnya.


Jika tidak ada keputusan jelas, pihaknya akan melakukan gerakan baru untuk mengawal kasus tersebut sampai benar-benar tuntas. (Yud).

Bagikan:

Komentar