|
Menu Close Menu

Mashur, Kader Ansor Kencong, Rintis Budidaya Pisang Cavendish, Raup Keuntungan Puluhan Juta

Senin, 18 April 2022 | 12.26 WIB

Mashur, Kader PC GP Ansor Kencong, Jember, Jawa Timur budidaya pisang cavendish. (Dok/Istimewa).

Lensajatim.id, Surabaya- Kader Ansor se Jawa Timur sebagaimana disampaikan oleh Ketua PW GP Ansor Jatim, H Syafiq Syauqi yang diperkirakan 200-300 ribu se Jatim memiliki potensi ekonomi yang sangat besar. 


Sebab, dimungkinkan dari jumlah tersebut, banyak kader Ansor yang merupakan pelaku usaha atau memiliki usaha. Satu contoh, di Kencong Jember, Jatim ada kader Ansor yang bernama Mashur (42). 


Mashur ini, marupakan salah satu dari ratusan kader Ansor di Jatim yang memiliki usaha. Saat ini, Ketua Bidang Peternakan, Perikanan, Kelautan dan Lingkungan Hidup PC GP Ansor Kencong ini  sedang merintis usaha budidaya pisang cavendish. 


Pria yang lahir 13 Juli 1978, ini memulai usahanya dengan menanam sekitar 500 pohon pisang cavendish. Ie membeli bibitnya di Banyuwangi dengan harga 15 ribu perpohon. Usahanya itu, ia rintis kurang lebih dua tahunan berjalan. Ia memanfaatkan lahan yang dimilikinya sendiri.



Mashur saat mengikuti Workshop Digital Marketing di Hotel Marecure Surabaya. (Dok/Istimewa).


" Awalnya bibit ini saya cari-cari via online mas, terus ketemu ada di Banyuwangi, saya datangi langsung, saya survei dan ternyata benar, akhirnya saya beli 500 pohon itu," cerita Mashur saat berbincang-bincang usai acara Workshop Digital Marketing di Surabaya. Minggu, (17/04/2022).


Menurut suami Anisa, ia mengencek langsung bibit yang ingin dia beli ke Banyuwangi, dikarenakan sebelumnya ia memiliki pengelaman kurang baik. " Pertama saya pernah pesan bibit cavendish via online mas, ternyata setelah datang itu bibitnya pisang pisang barlin, Mas Kirana, Raja, saya kena tipu mas," bebernya. 


Dari bibit yang ia beli di Banyuwangi itu, dirinya memulai budidaya pisang cavendish. Meski melakukan budidaya dengan modal otodidak, yaitu hanya belajar lewat YouTube usahanya berjalan dengan lancar. " Satu kali siklus dari 500 pohon itu ,saat di jual bisa sampai 40jutaan mas, dan itu keuntungan bersih 50 persen lebih mas. Sudah langsung ada yang beli, KK Banana Banyuwangi," kata Bapak dari dua anak ini. 


Dalam perjalanannya, karena hanya belajar dengan otodidak, ia menemukan kendala, yaitu adanya virus penyakit layu fusarium. Penyakit ini sangat berbahaya dan mematikan bagi tanaman pisang dan dapat mengakibatkan turunnya kualitas dan kuantitas produksi. 


Untuk jangka panjang,agar bisa meminimalisir hal tersebut pihaknya berharap ada fasilitasi untuk pengembangan bibit lewat kultur jaringan. " Saya sangat ingin belajar pembibitan dengan kultur jaringan ini mas untuk pengembangan usaha, dan berharap bisa ada yang memfasilitasi, sebab sulit kalau otodidak mas," ungkap alumni MI Mima 03 Wringin Agung Jombang.  


Selain, itu, karena ia melihat usaha pisang cavendish ini prospeknya bagus. Pria yang menyelesaikan MTs Al-Ma'arif Wringin Agung Jombang ini berkeinginan untuk mengembakan usahanya agar bisa memberdayakan masyarakat sekitar. " Inginnya nambah mas, nambah bibit, otomatis harus nambah lahan dan sewa," tandasnya. 


Tetapi, lanjut alumnus MA Al-Ma'arif Kencong Jember ini, untuk mewujudkannya, dirinya juga terkendala di Modal. " Selama ini saya modal mandiri mas, kalau untuk pengembangan modalnya kurang, makanya saya juga butuh fasilitasi akses modal," jelasnya. 


Sekedar diketahui, sebelum merintis usaha pisang cavendish, Mashur, menekuni usaha ternak domba, yaitu untuk penggemukan. Karena modal yang digunakan adalah modal kelompok, dan modalnya diminta oleh semua anggota akhirnya, berhenti ternak domba dan beralih ke pisang cavendish. (Had).

Bagikan:

Komentar