|
Menu Close Menu

Ponpes Nurul Jadid Garduak Sampang, Bekali Santri dengan Pemahaman Kitab Klasik hingga Bahasa Asing

Sabtu, 02 Juli 2022 | 16.17 WIB

Kegiatan Wisuda Bersama ke-XXXVI PAUD, TK, MI, MTs, MA, MDA, MDW Pondok Pesantren Nurul Jadid Garduak Lepelle Robatal Sampang, Madura. (Dok/Istimewa).

Lensajatim.id, Sampang- Pondok Pesantren saat ini tidak hanya membekali santri dengan ilmu agama, kitab-kitab klasik, lebih dari itu banyak pesantren juga membekali santrinya dengan kemampuan lainnya seperti Bahasa Asing serta kemampuan keterampilan-keterampilan yang lainnya. 


Madura, merupakan kepulauan yang terdiri dari empat Kabupaten, yaitu Bangkalan, Sampang, Pamekasan dan Sumenep. Madura dikenal dengan daerah yang sangat religius dan Kota Santri. Sebab, di empat Kabupaten di Madura banyak Pondok Pesantren berdiri, hingga pelosok desa. 


Di Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur ada salah satu pesantren yang berdiri sejak  tahun 1986. Pondok tersebut bernama Pondok Pesantren Nurul Jadid Garduak yang beralamat di Desa Lepelle Kecamatan Robatal Kabupaten Sampang, Madura.


Gus Syamsul Arifin Muddassir, Wakil Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid Garduak menjelaskan bahwa sebagai Pondok Pesantren, Nurul Jadid menyediakan pendidikan formal juga non formal. 


" Untuk formalnya ada Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), PENDIDIKAN TAMAN KANAK-KANAK (TK), madrasah ibtidaiyah (MI), madrasah Tsanawiyah dan madrasah Aliyah. Begitu Ada madrasah Diniyah awaliyah (MDA) sampai madrasah Diniyah Ulya," Cerita Gus Syamsul saat ngobrol dengan lensajatim.id. Sabtu, (02/07/2022).


Kemudian, untuk pendidikan non formalnya lanjut Gus Syamsul, ada pengajian kitab kuning (Kutub Atturats) yang di bimbing oleh Pengasuh Pondok Pesantren dan beberapa ustadz senior dengan sistem wetonan dan sorogan. 


Menurut Gus Syamsul, Ponpes Nurul Jadid memiliki ciri khas program unggulan yaitu berupa program takhassus (pendidikan konsentrasi khusus) dalam mempelajari cara baca dan cara memahami kitab-kitab klasik ( atau dikenal juga dengan kitab kuning). Disini santri  mendapatkan  bimbingan khusus dalam waktu 2 semester sudah harus mampu membaca dan memahami kitab kuning. " Selain itu juga ada kegiatan rutin yaitu muhadhoroh dan muzakaroh setiap malam harinya," paparnya. 


Ditempat yang sama, Gus Abdurrasyid, M.HI, selaku Majelis Pimpinan Yayasan menambahkan, untuk menambah kecakapan dan kemampuan santri. Pondok Pesantren Nurul Jadid melaksanakan program ekstra kurikuler seperti pembinaan kemampuan berbahasa asing, terutama Bahasa Arab, Inggris,  Prancis dan China.


" Jadi  pondok ini ada markas-markas  bahasa yang dibina langsung oleh tenaga-tenaga khusus sesuai dengan konsentrasinya masing-masing," tutur Gus Abdurrasyid. 



Tidak cukup itu saja, pihaknya juga memberikan pembekalan kemampuan dan kecakapan diri para santri (life skill). Selain itu, santri juga mendapat program  bina Pramuka dan kursus-kursus lainnya yang sesuai dengan minat serta potensi dari masing-masing santri.


Selanjutnya adalah rangkaian kegiatan tahunan yang dimulai dengan pelaksanaan ujian semester akhir pada jenjang pendidikan formal. Kemudian dilanjutkan dengan kegiatan musabaqah antar santri yang dikemas dalam kegiatan festival kreasi santri serta. 


Berikutnya dilanjutkan dengan pelaksanaan I'lan (demonstrasi kemampuan) dalam menghafal nazam-nazam kitab kuning, seperti nazam aqidatul awam (bidang aqidah), nazam Imrithi, sampai dengan nazam kitab Alfiah Ibnu Malik yang merupakan nazam gramatika bahasa Arab yang wajib dihafal oleh para santri. 


"  Kegiatan tahunan ini dilaksanakan dalam rangka rangkaian ujian akhir tahun pelajaran sekaligus syukuran kelahiran pondok pesantren Nurul Jadid Garduak," pungkasnya. (Had/Red).

Bagikan:

Komentar