![]() |
H. Achmad Sudiyono bersama para tim Dapur Bintoro 1 Jember.(Dok/Istimewa). |
Sebagai Bupati LIRA Jember, H. Achmad melihat program MBG bukan sekadar kebijakan populis, melainkan investasi jangka panjang dalam membentuk generasi emas Indonesia 2045. Ia menilai, MBG bukan hanya memberikan manfaat langsung pada pemenuhan gizi anak-anak sekolah, balita, dan ibu hamil, tapi juga membuka peluang ekonomi bagi masyarakat lokal.
“Dampaknya luar biasa. Bukan hanya soal gizi, tapi juga lapangan kerja bagi relawan, pekerja dapur, penggerak ekonomi lokal, hingga petani dan UMKM. Ini program multiefek yang menyentuh banyak aspek kehidupan,” tegas H. Achmad, Selasa (08/07/2025).
Sebagai tokoh yang juga menjadi Pembina WANDAS Foundation Jember, ia menyaksikan langsung bagaimana program MBG memunculkan harapan baru di kalangan masyarakat bawah. Menurutnya, kehadiran dapur MBG membawa kebahagiaan baru: kesejahteraan keluarga, ketahanan sosial, dan semangat gotong royong.
Program ini dinilai berhasil menjangkau akar persoalan bangsa dari sisi paling dasar: gizi seimbang. Dengan memperhatikan asupan protein hewani, karbohidrat, serat, dan sumber gizi lainnya, MBG diyakini akan mencetak generasi yang kuat secara fisik, sehat secara mental, dan siap bersaing secara global.
“Negara-negara dunia akan memperhatikan Indonesia karena sejak dini kita sudah serius menjaga asupan gizi generasi muda. Ini pondasi menuju Indonesia Emas 2045,” ujarnya optimis.
H. Achmad juga menyatakan dukungan penuh atas langkah pemerintah pusat yang berencana meningkatkan alokasi anggaran MBG hingga ratusan triliun rupiah pada tahun 2026 mendatang. Ia percaya, dengan sinergi semua pihak – dari pusat hingga daerah, dari relawan hingga pemangku kebijakan – MBG bisa menjadi program unggulan yang menorehkan sejarah besar bagi bangsa.
“Mari kita doakan agar kepemimpinan Bapak Prabowo Subianto dan seluruh pihak yang menangani MBG selalu mendapat rahmat dan bimbingan Allah SWT. Aamiin,” ajaknya.
Tak hanya itu, H. Achmad kembali menegaskan pentingnya tata kelola program yang profesional dan terukur. Ia mengingatkan agar MBG dikelola dengan baik, mulai dari manajemen hingga hasil akhir layanan.
“MBG harus ditangani secara baik dan profesional. Selain manajemen yang baik, juga diperhatikan hasil produk layanan agar memenuhi harapan besar bangsa ini, yakni lahirnya generasi sehat, cerdas, handal, dan berkualitas dengan keseimbangan gizi, antara lain serat, protein, karbohidrat serta kandungan lain yang dibutuhkan,” pungkasnya. (Had)
Komentar