Oleh Masmuni Mahatma
Lensajatim.id, Puisi-17 Agustus 1945, sejarah mencatat keringat leluhur
Bergelombang mewujud jadi bendera yang tak luntur
Di semenanjung nusantara berkibar-kibar melayar
Dari relung hati hingga langit Tuhan Maha Kekar
Allah Akbar, pekik kemerdekaan menderu-deru
Tebarkan darah dan api berlapis bulu perindu
Mengenang jerit tangis pahlawan bertaring bambu
Yang lahir dari perahan saripati bahasa-bahasa ibu
17 Agustus 1945, nadi bangsa berdenyut penuh gelora
Angin, embun, laut, kebun, sungai, dan segala yang ada
Berayun-ayun diantara tarikan mata berkaca-kaca
Indonesia merdeka tertera di lembaran napas dunia
Allah Akbar, merdekalah kita dari keterjajahan
Merdeka kita dari keterbelengguan dan kezaliman
Merdeka dan merdeka anak-anak dari ketakutan
Tapi belum aman dari pembelotan dan rupa-rupa ancaman
17 Agustus 1945, kaki leluhur perlahan tegak berdiri
Menyerap nira-nira kemerdekaan bangsa yang hakiki
Walau tak sehebat bangsa-bangsa berkumis mutiara
Indonesia tetap surga anak-anak berkalung cinta
Merdeka, merdeka, merdeka!
Merdeka sedalam rasa, merdeka sebening jiwa
Di sini, di sana, dimanapun kita mengada
Indonesia kekar selama-lamanya
170822
Komentar