|
Menu Close Menu

PPDiS Gelar Sosialisasi Kesadaran Hukum Bagi Difabel

Rabu, 21 September 2022 | 19.06 WIB

Sosialisasi Kesadaran Hukum bagi Difabel di Desa Curah Jeru, Kecamatan Panji Kabupaten Situbondo yang diselenggarakan oleh Pelopor Peduli Disabilitas Situbondo (PPDiS).

Lensajatim.id, Situbondo- Pelopor Peduli Disabilitas Situbondo (PPDiS) mengelar sosialisasi kesadaran hukum bagi difabel di Balai Desa Curah Jeru Kecamatan Panji, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur. Rabu, (21/09/2022).


Kegiatan itu melibatkan 4 Desa , dengan  unsur Camat, Kepala Desa, BPD, PKK, LPM, BUMDES, Kader Posyandu, Kelompok Difabel Desa (KDD), perwakilan  sekolah dan fasilitator desa.


Hal tersebut merupakan rangkaian program INKLUSI Solider yang  bekerja sama dengan PPDIS untuk mewujudkan Situbondo sebagai kota yang inklusif dan ramah untuk difabel.


“Sosialisasi ini dilakukan sebagai ikhtiar kita bersama untuk mewujudkan Situbondo sebagai kota inklusif," kata Luluk Ariyantiny selaku Ketua Yayasan PPDiS.


Luluk menjelaskan, dengan kegiatan tersebut, pihaknya berharap bisa menjadi bekal bagi para difabel agar mampu menghadapi permasalahan yang dihadapi.


" Sosialisasi ini memuat tentang bagaimana cara melaporkan dan juga  sebagai upaya pencegahan kekerasan terhadap difabel," tandasnya.


Pihaknya menjelaskan kalau  tidak ada perbedaan hukum antara difabel dan non difabel. Oleh karena itu penting bagi difabel dan non difabel untuk mendapatkan sosialisasi hukum.


“Selain itu, sebagai warga negara yang baik, kita harus sadar apapun keadaannya kita punya hak yangg sama dimata hukum, kita (difabel) tidak kebal hukum. Jadi penanganan dan prosedurnya sama dengan non difabel. Dan anda tidak perlu  khwatir bahwa hukum di indonesia masih bisa kita percaya. Kita punya hak untuk mendapat keadilan”, Imbuh Luluk dalam sambutannya.


Kegiatan itu mendapat respon positif dari para Kades. Kepala Desa Curah Jeru mengaku sangat bahagia dengan program itu.

“ Saya  Sangat bahagia karena perhari ini difabel sudah tidak dipandang sebelah mata. Harapannya difabel ini bisa seperti kita (non difabel)," Ujar  Sandi,  Kepala Desa Curah Jeru.

 

Ia juga menyampaikan rasa kagumnya kepada Luluk Ariyantiny, dengan segala prestasi yang didapatkan oleh luluk.


“Saya sangat kagum dengan prestasi yang diraih Bak Luluk ini,  sebagai perempuan difabel semangatnya tidak pernah pudar. Dengan adanya mbak luluk ini harapannya bisa menjadi contoh untuk difabel lainnya. Karena  setiap orang harusnya bisa punya semangat dan kesempatan yang sama," ungkapnya.


Pada akhir sambutan, dirinya  berharap kegiatan itu bisa berjalan dengan lancar, manfaat dan mendapat keberkahan. Selain itu pihak desa berharap acara ini bukanlah awal dan akhir. Melainkan selalu ada pendampingan yang lain bagi para difabel.


Kegiatan yang dimulai dari jam 08.00 hingga 12.00 diikuti dengan semangat oleh para peserta. Peserta mendapatkan pemahaman hukum tentang difabel dan banyak hal dalam sosialisasi ini.


“Kegiatan ini adalah awal dari beberapa kegiatan lain. PPDIS akan mengadakan pelatihan paralegal dan pendampingan kasus difabel berhadapan hukum. Pelatihan ini untuk orang-orang yang mempunyai komitmen untuk menebar kebermanfaatann seperti perlindungan kepada difabel atau kesadaran hukum bagi difabel. Tujuannya agar situbondo menjadi kota yang inklusif bisa segera terwujud”, Pungkas Luluk menambahkan. (Yus/Red).

Bagikan:

Komentar