|
Menu Close Menu

Hadiri Penyerahan Ratusan Sertifikat Halal Gratis, Gubernur Khofifah Dorong Digitalisasi UMKM

Sabtu, 01 Oktober 2022 | 23.45 WIB

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa saat penyerahan sertifikat pendamping Proses Produk Halal (PPH) dan sertifikat halal secara gratis kepada  pelaku Usaha Kecil Mikro dan Menengah (UMKM). (Dok/Fauzi).

Lensajatim.id, Malang- Pengurus Wilayah Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (PW ISNU) Jawa Timur (Jatim) serahkan sertifikat pendamping Proses Produk Halal (PPH) dan  sertifikat halal secara gratis kepada  pelaku Usaha Kecil Mikro dan Menengah (UMKM). Sabtu, (01/10/2022).


Kegiatan yang dipusatkan di Gedung Bundar Al-asyari Universitas Islam Malang (UNISMA) tersebut, dihadiri langsung oleh Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa. 


Sedikitnya, terdapat 2000 pendamping PPH yang menerima sertifikat dan 100 pelaku UMKM yang menerima sertifikat halal secara gratis.


Ketua PW ISNU Jawa Timur (Jatim), M. Mas’ud Said mengatakan dalam sambutanya bahwa, sejak Bulan April yang mendaftar 6300. Sementara yang dilatih 3450, dan yang  kemudian telah dinyatakan lulus sebagai pendamping PPH sebanyak 2000.


"Ini angka terbesar di Indonesia. Manfaatnya adalah kita dapat mempermudah, mempermurah, dan mempercepat proses sertifikasi halal bagi para pelaku UMKM. Dan 100 pelaku usaha di sini kita berikan gratis,” katanya kepada tamu hadirin dalam acara tersebut,  Sabtu (01/10/2022).


Lebih lanjut, pihaknya juga mengungkapkan bahwa proses rekrutmen pendamping PPH yang dilakukan oleh ISNU Jawa Timur tersebut, merupakan amanah dari Badan Penyelenggaran Jaminan Produk Halal (BPJPH) di bawah Kementerian Agama Republik Indonesia (RI).


"Ini merupakan tanggungjawab kami yang harus dilakukan semaksimal mungkin dan Alhamdulillah berjalan sesuai dengan apa yang kami harapkan," katanya menegaskan.


Di tempat yang sama, Ketua Pimpinan Pusat (PP) ISNU Pusat, Ali Masykur Musa mengatakan bahwa, dengan disiapkannya kader-kader PPH melalui ISNU Jatim diharapkan dapat mempermudah akses sertifikasi halal bagi para pelaku UMKM yang ada di Jatim.


“Jadi kalau pelaku UMKM ini didampingi, maka prosesnya akan sangat mudah dan murah, bahkan bisa gratis. Sehingga pelaku usaha ini bisa mempunyai label. Kalau label halal ini sudah diterima, kemudian pasar dunia membutuhkan. Maka akan terjadinya peningkatan UMKM menjadi usaha yang besar dan itu bisa ekspor,” paparnya.


Dirinya menambahkan, dunia saat ini adalah perubahan dari ekonomi konvensional menuju ekonomi syariah. Maka menurutnya, Indonesia harus mempersiapkan untuk dapat menjadi pemain utama dalam pasar ekonomi syariah dunia, bukan hanya menjadi konsumen dalam industri halalnya.


“Pertama, keunggulan Indonesia harus disiapkan. Sebab kita tahu negara kita punya market muslim terbesar di dunia, itu jadi salah satu kekuatan ekonomi kita. Kedua Indonesia juga mulai bangkit rasa kesadaran bahwa jalur ekonomi syariah adalah sebuah pilihan. Nah ketiga, diversifikasi produk halal Indonesia itu sangat banyak. Mulai dari kosmetik, fashion, hingga makanan untuk mendongkrak produk-produk halal tersebut, dan itu berawal dari UMK,” jelasnya.


Sementara itu, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa dalam sambutannya mengatakan, apa yang dilakukan oleh ISNU Jawa Timur dalam mendampingi pemberian sertifikasi halal merupakan hal yang sangat penting. 


Mantan Menteri Sosial (Mensos) RI ini menuturkan, ketika usaha kecil sudah mendapat sertifikasi halal,  maka bagaimana melakukan pendampingan pelaku UMKM tersebut menuju ranah digital.


“UMKM dunia pada tahun 2030, menurut Jack Ma akan berjalan melalui platform e-commers, jadi bagaimana sekarang agar UMKM yang sudah didampingi ini agar masuk ke ranah digital," ungkapnya.


"Jadi PRnya adalah digitalisasi UMKM dan menyiapkan paltform digitalnya,” sambungnya.


Gubernur penerima penghargaan Tokoh Nahdliyin Inspiratif dari Forkom Jurnalis Nahdliyin menambahkan, guna mendukung percepatan atas inisiasinya dalam menjadikan Jawa Timur sebagai pusat industri halal di Indonesia, pihaknya telah melakukan beberapa program. 


"Yang pertama yakni menerapkan one pesantren one product, yang tujuannya adalah mendorong pesantren dalam mewarnai industri ekonomi halal. Kedua, yakni menciptakan kawasan Halal Industrial Park yang berlokasi di Gresik dan Sidoarjo," pungkasnya.


Sebatas informasi tambahan, kegiatan penyerahan sertifikat pendamping Proses Produk Halal (PPH) dan sertifikat halal secara gratis kepada  pelaku Usaha Kecil Mikro dan Menengah (UMKM) dilanjutkan dengan pameran Festival Produk Halal. (Fauzi/Red).

Bagikan:

Komentar