|
Menu Close Menu

Pengamat Politik Asal Universitas Sriwijaya Memprediksi, Airlangga Berpotensi Besar Menangi Pilpres 2024

Selasa, 20 Desember 2022 | 20.27 WIB

 

Foto: doc.lensajatim.id




lensajatim.id JAKARTA - Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartanto, ungguli tokoh-tokoh yang siap bertarung pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024, hal ini berdasarkan hasil survei Dinamika Survei Indonesia (DSI). Hasil survei itu, Airlangga berpotensi besar menang jika maju sebagai Capres 2024 mendatang.


Pengamat Politik universitas Sriwijaya (Unsri) Dr Febrian mengatakan, bahwa unggulnya Ketua Umum Airlangga dalam survei DSI, bahkan dibeberapa lembaga survei yang juga dimenangkan adalah hal yang wajar. Pasalnya Airlangga Hartarto sosok  yang ideal saat ini maju sebagai capres 2024 ketimbang Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan.


"Ya Airlangga unggul di DSI itu karena Airlangga sosok yang ideal ketimbang capres yang ada seperti Prabowo Subianto , Ganjar Pranowo dan Anies," kata Febrian kepada wartawan, Selasa (20/12/2022).


Febrian menilai bahwa syarat normatif PT itu tentu akan mengeliminasi beberapa calon capres yang berpotensi. "Syarat normatif PT saya pikir akan mengeliminasi beberapa calon capres yang berpotensi. Nama yang beredar saat ini akan mengerucut pada beberapa nama," ujar Febrian.


Menurut dia, survei DSI sebagai salah satu tolak ukur parpol menentukan pilihan calon. Dia menyebutkan, bakal calon yang beredar punya ruang  dan  masyarakat yang pandai dapat memilah kepentingan pribadi dan negara, supra struktur harus mendorong keberpihakan pemilihan bacalon yang baik.


Sementara itu, Direktur Eksekutif Dinamika Survei Indonesia (DSI) Permadi Yuswiryanto,SE mengatakan, tingginya keterpilihan Airlangga Hartarto punya hubungan yang kuat dengan tingkat optimis masyarakat dalam menghadapi perekonomian tahun depan yang diprediksi akan mengalami krisis global.


"Jadi Airlangga Hartarto punya hubungan yang kuat dengan tingkat optimis masyarakat dalam menghadapi perekonomian tahun 2023 yang diprediksi akan menghadapi krisis Global," papar Permadi Yuswiryanto.


Permadi menjelaskan, Pembagian sample mengunakan metode multistage random sampling dan Penentuan  jumlah sampel  dihitung dengan menggunakan dengan tingkat kepercayaan 95% dan Margin of Error dengan toleransi 2,2 persen dan  jumlah sampel yang diuji sebanyak 1988  Warga Negara Indonesia yang sudah berusia 17 tahun dan tersebar di 34 provinsi ,penelitian dimulai pada tanggal 26 November  S/d 10 Desember 2022.


"Hasil pendapat masyarakat yang menyatakan Saya puas dengan pelayanan dan kinerja pemerintahan Joko Widodo-Maruf amin  dalam pemulihan ekonomi dan dampaknya terhadap perekonomian masyarakat secara keseluruhan, yaitu 10,2% sangat puas  dan 67,2% puas, sebanyak 10,4% tidak puas dan sebanyak 12,2% sangat tidak puas, dari sini dapat disimpulkan bahwa mayoritas masyarakat puas terhadap pelayanan dan kinerja pemerintahan selama era pandemic covid 19," ucapnya.


Hasil penelitian ini juga mengungkapkan preferensi masyarakat terhadap partai politik yang akan dipilih jika pemilu digelar hari ini dengan pertanyaan terbuka terhadap 1988 respoden dan hasilnya Partai GOLKAR menjadi partai yang paling banyak dipilih yaitu dipilih sebanyak 15,1 persen, kemudian PDI-P dipilih sebanyak 14,3 persen, Partai Gerindra 14,1 persen, Nasdem 6,3 persen, Demokrat 6,2 persen ,PKS 6,1 persen ,PKB 5,2 persen , Perindo 4,4 persen,PAN 3,9 persen, PPP 3,7 persen dan  partai lainnya digabungkan memiliki tingkat elektabilitas 2,9 persen Tidak tahu atau tidak menjawab 17,8 persen.


Kriteria Presiden 2024  menurut masyarakat yang diujikan pada 1988 respoden sebanyak 80,2 persen ingin Presiden setelah Presiden Jokowi bisa melanjutkan pembangunan yang telah dilakukan oleh pemerintah Jokowi dan harus dilanjutkan, kemudian sebanyak  85,2 persen ingin Presiden yang mengetahui apa yang diinginkan serta dibutuhkan oleh rakyatnya.sebab Indonesia adalah negara besar. Oleh karena itu, jangan sampai sosok pemimpin atau presiden mendatang hanya sekadar duduk manis di Istana.


"Misalnya, dalam lingkup G20, pertemuan ini pemimpin kita bisa menghasilkan pandemic fund, suatu upaya konkret untuk menyelesaikan pandemi.kemudiana sebanyak 89,6 persen menginginkan presiden yang memiliki karakter  keberanian dan ketegasan dalam mengambil keputusan, sehingga membuat dua karakter ini penting bagi pemimpin, ini penting dimana ketika Indonesia sedang menghadapi Covid-19, banyak kebijakan yang dibuat di tengah ketidakpastian. Pebisnis pun juga harus adaptif agar usahanya bertahan," jelas Permadi


Selain itu, kata dia, mereka harus membuat penyesuaian. Dan itu membutuhkan keberanian dan ketegasan dalam mengambil keputusan, sehingga membuat dua karakter ini penting bagi pemimpin.


Dari nama nama tokoh yang dianggap layak dan punya kans besar maju sebagi capres 2024, lalu ditanyakan secara terbuka dengan pertanyaan jika digelar pilpres hari ini siapakah tokoh yang akan anda pilih maka hasil jawaban dari 1988 respoden setelah ditabulasi, nama Airlangga Hartarto menjadi Tokoh yang paling tinggi tingkat keterpilihannya yaitu dipilih oleh 16,2  persen respoden , disusul Prabowo Subianto 15,3 persen , Anies Baswedan  dipilih sebanyak 10,7 persen lalu Ganjar Pranowo 9,2 persen ,Puan Maharani 6,3 persen ,Andika Perkasa 5,1 persen , Gatot Nurmantyo 3,8 persen ,Budi Gunawan 3,3 persen Moeldoko 3,2 persen  ,Muhaimin Iskandar 1,6 Persen , Agus Harimurti Yudhoyono 1,2 persen ,Sandiaga Uno 1,1 persen , Erick Thohir 1,1 persen dan tidak memberikan jawaban sebanyak 21,9 persen.


Kemudian hasil preferensi publik terhadap pilihan tokoh sebagai presiden jika pemilihan presiden digelar  hari ini dengan mengunakan simulasi daftar nama nama tokoh yang tertera dalam kertas kuisioner untuk meneruskan  kepemimpinan Presiden Jokowi, maka pilihan 1988 responden, Airlangga Hartarto menjadi tokoh yang banyak dipilih sebanyak 23,6 persen, disusul oleh Prabowo Subianto yang dipilih oleh 20,1 persen responden.


Selanjutnya ada nama Anies Baswedan yang dipilih sebanyak 10,9 persen responden. Lalu Ganjar Pranowo yang dipilih oleh 9,8 persen responden, disusul Puan Maharani 6,7 persen dan selanjutnya Andika Perkasa yang dipilih oleh 5,6 persen responden. Budi Gunawan 5,5 persen, Erick Thohir 2,7 persen, Muhaimin Iskandar 1,2 persen, Agus Harimurti Yudhoyono 1,1 persen, Sandiaga Uno 1,1 persen dan yang tidak memberikan jawaban sebanyak 11,7 persen. (Redaksi)

Bagikan:

Komentar