|
Menu Close Menu

Survei GRC : Prabowo Ungguli Ganjar dan Anies di Pilpres 2024

Selasa, 21 Februari 2023 | 19.56 WIB

Prabowo Subianto : Doc.lensajatim.id

lensajatim.id, Jakarta - Pemilihan Presiden (Pilpres) akan berlangsung pada April 2024 mendatang, sejumlah Partai Politik (Parpol) terus berlomba mencari sosok yang tepat sebagai calon presiden. Lembaga Geopolitik Riset Center (GRC) melakukan survei terkait sosok Capres 2024 yang diinginkan masyarakat.


Survei jajak pendapat GRC dilakukan terhadap 2200 Warga Negara Indonesia (WNI) yang berusia diatas 17 tahun keatas, yang tersebar di 34 provinsi secara proposional didasarkan pada daftar pemilih tetap pemilu 2019 lalu.


Direktur Eksekutif GRC Alfian Septiansyah mengatakan, jajak pendapat ini mengukur preferensi politik masyarakat jelang pemilu 2024, hasil dari jajak pendapat tersebut menghasilkan beberapa catatan preferensi masyarakat diantaranya bahwa ditemukan sebanyak 77,8 persen masyarakat puas dengan kinerja pemerintahan Presiden Jokowi dalam hal penanganan Ekonomi nasional yang berdampak pada kehidupan ekonomi masyarakat. 


"Dan sebanyak 70,7 persen masyarakat puas dengan kinerja Pemerintahan Jokowi dalam hal menjaga ketertiban dan keamanan nasional. kemudian sebanyak 56,7 persen masyarakat puas dengan kinerja pemerintahan Jokowi dalam penegakan hukum secara nasional," katanya dalam keterangan tertulis, Selasa (22/2/2023). 


Alfian menyebutkan sebanyak 60,8 persen masyarakat merasakan kehidupan ekonominya mulai berangsur pulih akibat dampak dari adanya wabah covid dua tahun lalu. 


Kemudian sebanyak  37,7 persen mengetahui benar bahwa pemilu akan digelar pada tahun 2024 dibulan februari sedangkan sebanyak 51,2 persen belum tahu betul akan adanya pemilu tahun 2024 sementara 11,1 persen tidak menjawab. 


Sementara itu, hasil survei 2200 Responden menunjukan Preferensi Publik dalam memberikan pilihan terhadap parpol jika pemilu digelar hari ini maka hasilnya hanya 7 parpol yang akan lolos parliament threshold. Yaitu PDI Perjuangan dipilih sebanyak 18,7 persen, diurutan kedua Gerindra 17,4 persen, Golkar 17,2 persen, Demokrat 8,7 persen, PKS 7,2 persen, Nasdem 6,2 persen dan PKB 6,1 persen, PAN 2,2 persen, PPP 2,1 persen, kemudian parpol peserta pemilu lainnya digabungkan hanya 3,9 persen dan yang tidak memilih sebanyak 10,3 persen


"Begitu juga dalam hasil temuan preferensi 2200 responden dalam memilih presiden jika pilpres digelar dimana preferensi publik dalam memilih tokoh-tokoh jika pilpres digelar hari ini, maka Keterpilihan Prabowo Subianto paling tertinggi yaitu 30,2 persen, disusul oleh Ganjar Pranowo 15,1 persen,Airlangga Hartarto 14,2 persen, Anies Baswedan 6,1 persen, Puan Maharani 5,1 persen, Andika Perkasa 4,2 persen, Agus Harimurti Yudhoyono 3,1 persen, Sandiaga Uno 2,1 persen, Muhaimin Iskandar 1,2 persen, tokoh lainnya jika digabung tingkat keterpilihannya 4,9 persen.dan tidak memilih sebanyak 13,8 persen," ucap Alfian. 


Sementara itu, Pengamat politik Universitas Mulawarman Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim) Budiman, mengatakan bahwa  unggulnya elektabilitas Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto karena adanya pengaruh dukungan relawan Jokowi yakni Jokowi Mania (Joman) yang mengalihkan dukungan dari Ganjar Pranowo ke Prabowo Subianto. 


"Prabowo naik elektabilitas nya karena adanya dukungan dari relawan Jokowi (Joman) sehingga menambah suara Prabowo," kata Budiman.


Selain itu, masyarakat saat ini merindukan pemimpin yang tegas  dari kalangan militer, seperti mantan Presiden Soeharto, karena itu masyarakat melihat sosok kemiliteran ada di sosok Prabowo. 


"Ya masyarakat ingin pemimpin yang tegas pengganti Soeharto yakni Prabowo dari kalangan militer," ujarnya.

Bagikan:

Komentar