|
Menu Close Menu

Kongres ke-III Partai NasDem, Surya Paloh Sebut Rakyat Butuh Suri Tauladan

Selasa, 27 Agustus 2024 | 07.13 WIB

Surya Paloh, Ketua Umum Partai NasDem saat memberikan sambutan dalam acara pembukaan Kongres ke-III Partai NasDem. (Dok/Istimewa). 

Lensajatim.id, Jakarta- Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh mengungkapkan, selama 10 tahun perjalanan Partai NasDem bersama Presiden Joko Widodo, telah memberikan suatu kesepakatan dan pemahaman sebagai hubungan yang bisa disebut equal partnership antara pemerintahan yang dipimpin Presiden Jokowi dengan institusi partai politik bernama NasDem.


"Kita bebas bergerak, berbicara, mengeluarkan pendapat, sepakat dan kadang-kadang tidak sepakat. Tapi itulah dinamikanya. Itulah artinya kenapa kita mempunyai suatu nilai dari perspektif pandangan untuk mencari kesamaan demi kesamaan, bukan perbedaan untuk perbedaan," ungkap Surya dalam pembukaan Kongres ke-III Partai NasDem di Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta, Minggu (25/8).


Hal itulah yang menurut Surya menyebabkan satu proses perjalanan hampir sepuluh tahun ini kadang-kadang bisa tersenyum lebar, kadang-kadang harus termangu-mangu, kadang-kadang harus terhenyak memikirkan apa sebenarnya yang kurang dari NasDem.


"Satu hal yang saya yakini di sana ada niat baik, ada nawaitu, ada keinginan untuk berbuat baik, dan seharusnyalah perspektif pandangan kita mengambil yang baik, menjaga yang baik dan mengenyampingkan yang kurang baik," terang Surya.


Ia juga memaparkan, NasDem harus berterima kasih kepada Jokowi karena telah memberikan banyak kepada NasDem. Menurutnya, itu adalah satu pembelajaran politik, belajar dari kepemimpinan Jokowi sebagai Presiden Indonesia hampir sepuluh tahun.


"Dari pembelajaran ini, saya bisa memahami hidup memang bukan hanya bermodalkan niat baik semata-mata. Niat baik itu sewajarnya dan semestinya. Tapi juga harus ada strategi yang tepat. Begitu niat baik saja, tidak dengan strategi yang tepat, nah Bung Bahlil (Ketum Golkar) bisa menjawabnya, itu sebagai adik saya," tukas Surya.


Inilah gambaran kebatinan NasDem, tambah Surya,  bahwa tantangan demi tantangan tentu merupakan kewajiban NasDem untuk mengatasinya. Sinergi Membangun Bangsa yang menjadi tema Kongres III Partai  NasDem, jelasnya, karena NasDem tahu sedang berada dan memiliki positioning sebagai negara besar, negara yang berdaulat yang harusnya bisa mendapatkan kesempatan untuk menjadi negara adidaya.


"Maka pikiran-pikiran kita, baik berupa konsepsi dan gagasan yang kita miliki, attitude, kepribadian, mental, dan moral kita, haruslah sejalan dengan pikiran-pikiran yang besar. Adalah hal yang paradoks, berada di negara besar dengan seluruh potensi yang luar biasa tapi berjiwa kecil," tegas Surya.


Surya juga menegaskan, rakyat dan masyarakat membutuhkan supervisi dari pemerintah, tidak hanya pemerintah, tapi juga para elite bangsa, termasuk elite partai politik.


"Obat yang paling mujarab saat ini, sebagai hal yang amat sangat dibutuhkan oleh rakyat dan masyarakat adalah suri tauladan. Di sana sebenarnya permasalahan kita," tegas Surya.


Kongres Partai NasDem kali ini dimeriahkan oleh belasan ribu kader se-Indonesia, dihadiri Presiden Jokowi yang sekaligus membuka Kongres ke-III Partai NasDem. Selain itu, hadir juga antara lain Ketua Umum Partai Golkar, Bahlil Lahadalia; Sekjen PAN, Eddy Soeparno; Waketum Partai Demokrat, Benny K Harman; Sekjen PKS, Habib Aboe Bakar Al Habsyi; serta Ketua DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Cheryl Tanzil. Hadir pula Mantan Perdana Menteri Palestina, Mohammad Ibrahim Shtayyeh; serta para duta besar negara sahabat. (Red) 

Bagikan:

Komentar