Khofifah Indar Parawansa Calon Gubernur Jawa Timur nomor urut 02 saat makan bersama petani di Ngawi. (Dok/Istimewa). |
Pasalnya, Khofifah turun langsung menyapa para petani dan membantu mereka yang tengah melaksanakan kegiatan matun di awal masa tanam. Lengkap dengan atribut capil yang ia beli dari blusukan ke Pasar Besar Ngawi, Khofifah menyatu bersama para petani sehingga tak ada jarak dengan mereka.
Tidak hanya itu, Khofifah juga ikut makan siang bersama dengan para petani sembari menyerap aspirasi yang mereka sampaikan.
“Saat ini di persawahan Geneng ini musimnya matun, dimana petani membersihkan area sawah yang sudah ditanami padi dari rumput liar. Proses ini dilakukan secara manual,” kata Khofifah.
“Tapi bahwa sebenarnya pertanian di Ngawi sudah menggunakan teknologi pertanian yang canggih. Dimana petani sudah menggunakan pembenihan dan pemupukan dengan menggunakan drone,” imbuh Gubernur Jatim periode 2019-2024 ini.
Tidak hanya itu, proses panen padi juga dilakukan para petani Ngawi dengan mesin combine harvester. Dimana mekanisasi sudah dilakukan dalam proses panen padi oleh para petani. Sehingga petani sudah tidak perlu berkotor-kotor lumpur pembenihan, pemupukan maupun saat panen.
“Artinya saya mengajak generasi muda, millenial dan gen Z untuk terjun ke sektor pertanian termasuk sawah. Agar jangan khawatir untuk belepotan lumpur karena pertanian di Jatim khususnya Ngawi sudah memungkinkan dilakukan dengan menggunakan teknologi canggih,” ujarnya.
Lebih lanjut Khofifah menegaskan bahwa produktivitas padi di Ngawi adalah yang tertinggi di Jawa Timur. Berdasarkan data rilis BPS per Maret 2024, total luas panen padi di Kabupaten Ngawi mencapai 124,92 ribu hektar di tahun 2023. Dengan total produksi padi di tahun 2023 mencapai 771,25 ribu ton GKG.
Dibandingkan tahun 2022, produktivitas padi di Kabupaten Ngawi ini meningkat sebesar 2,03 persen atau naik sebesar 15,3 ribu ton GKG. Dimana di tahun 2022, total produksi padi di Kabupaten Ngawi adalah 755,9 ribu ton GKG.
“Jawa Timur adalah lumbung pangan nasional. Produksi padi kita tidak hanya untuk menyuplai kebutuhan pangan warga Jatim saja, tapi juga 16 provinsi lain di Indonesia,” tegas Khofifah.
“Maka sesungguhnya petani kita ini luar biasa. Dan ke depan kita berkomitmen untuk terus meningkatkan produktivitas dengan harapan ini akan berseiring dengan peningkatan kesejahteraan petani kita,” pungkas Khofifah. (Red)
Komentar