|
Menu Close Menu

Pelatihan Fasilitator Gaharu Keluarga Digelar di Sumenep

Sabtu, 17 Mei 2025 | 23.31 WIB

Pelatihan Fasilitator Gaharu Keluarga di Hotel Asmi, Sumenep.(Dok/Istimewa). 
Lensajatim.id Sumenep – Komitmen mewujudkan keluarga sebagai fondasi masyarakat yang adil dan sejahtera kembali diperkuat lewat digelarnya Pelatihan Fasilitator Gaharu Keluarga di Aula Hotel Asmi, Sumenep, Jumat (16/05/2025).


Acara yang berlangsung selama tiga hari, mulai 16 hingga 18 Mei 2025, mengangkat tema 'Keluarga Maslahat: Mewujudkan Lingkungan Aman dan Nyaman Bagi Keluarga', dan menjadi ruang strategis untuk memperkuat peran keluarga dalam pengasuhan dan perubahan sosial.


Pelatihan ini merupakan kolaborasi multipihak yang melibatkan Gaharu Keluarga, Ashoka Indonesia, LKK PCNU Sumenep, ASVIA, Tarbiyatul Quran, dan Sekolah Perempuan Bintang 9, dengan dukungan dari Pemerintah Kabupaten Sumenep, Rahima, Medco Energi, Kangean Energi Indonesia, dan HCML.


Ketua panitia dari Gaharu Keluarga, Anis, dalam sambutannya menegaskan bahwa pelatihan ini bertujuan membekali para penggerak komunitas dengan pendekatan pengasuhan berlandaskan lima prinsip maslahat:  *rahmah* (kasih sayang), *fitrah* (kodrat), *mas’uliyyah* (tanggung jawab), *maslahah* (kemaslahatan), dan *uswah* (keteladanan).


“Tujuan kami adalah membangun ekosistem keluarga yang mampu melahirkan generasi empatik, yang tidak hanya tumbuh dengan baik, tapi juga menjadi agen perubahan. Keluarga harus jadi pusat pembaruan masyarakat,” ujarnya.


Sebanyak 30 peserta terpilih dari 53 pendaftar, yang berasal dari berbagai lembaga di bawah naungan Nahdlatul Ulama (NU), mengikuti pelatihan ini. Mereka berasal dari rentang usia 25–45 tahun dan disiapkan menjadi fasilitator yang mampu membawa dampak langsung di tengah komunitas.


Ketua LKK PWNU Jawa Timur, Dr. H. M. Isa Anshori, SE, M.Si, mengapresiasi kegiatan ini sebagai inisiatif kolaboratif yang membangun. Ia berharap pelatihan ini menjadi pijakan lahirnya fasilitator handal dari Kabupaten Sumenep.


“Ini bukti nyata semangat perubahan. Saya berharap muncul kader-kader tangguh yang bisa membawa pengaruh positif di masyarakat,” katanya.


Senada dengan itu, Ketua PCNU Sumenep melalui Sekretaris PCNU, Zainul Hasan, menegaskan pentingnya keberlanjutan program:


“LKK NU adalah lembaga yang paling aktif saat ini. Kegiatan seperti ini harus terus digelorakan agar NU tidak hanya menjadi organisasi, tapi juga peradaban yang hidup dan berkembang,” tegasnya.


Ketua LKK PCNU Sumenep, Raudlatun, M.Pd.I, menambahkan bahwa pelatihan ini lahir dari kesamaan visi antara Ashoka dan LKK NU dalam membentuk keluarga yang maslahat dan inklusif.


“Semoga para peserta bisa membawa ilmu yang mereka dapat dan menebarkan dampak positif di lingkungan warga Nahdliyyin masing-masing,” ungkapnya.


Dengan semangat kolaborasi dan keberdayaan, pelatihan ini menjadi langkah nyata dalam mewujudkan lingkungan keluarga yang aman, nyaman, dan mampu mencetak generasi pembaharu. (Zi) 

Bagikan:

Komentar