|
Menu Close Menu

Wagub Emil Dorong UT Surabaya Jawab Tantangan Pendidikan dan Dunia Kerja Masa Depan

Sabtu, 17 Mei 2025 | 14.04 WIB

Wagub Emil saat memberikan sambutan dalam acara peresmian gedung baru UT Surabaya.(Dok/Laura). 
Lensajatim.id, Surabaya – Dalam peresmian gedung baru Universitas Terbuka (UT) Surabaya pada Sabtu (17/5/2025), Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak menegaskan pentingnya peran UT dalam menjawab dinamika pendidikan tinggi dan kebutuhan dunia kerja yang terus berkembang. Mewakili Gubernur Khofifah Indar Parawansa, Emil menyampaikan bahwa UT Surabaya kini berada di garis depan transformasi pendidikan jarak jauh yang inklusif, fleksibel, dan berbasis kompetensi.


Menurut Emil, ada dua hal utama yang saat ini dihadapi UT, yaitu peluang dan tantangan. Di sisi peluang, kemajuan teknologi telah membuka lebar akses pembelajaran daring dan mandiri. Hal ini sangat menguntungkan bagi kampus seperti UT, yang memang mengedepankan konsep independent learning.


“Dengan kemajuan teknologi digital, daya saing UT terhadap kampus-kampus lain semakin meningkat,” ujarnya.


Namun, Ketua DPD Partai Demokrat Jawa Timur ini juga mengingatkan tentang tantangan global dalam dunia pendidikan tinggi. Ia menyinggung isu yang terjadi di Amerika Serikat, di mana Presiden AS bersitegang dengan sejumlah universitas besar seperti Harvard terkait kebijakan keterbukaan informasi. Presiden AS bahkan berencana membangun sebuah ekosistem pembelajaran terbuka (open source) yang dapat diakses publik secara gratis, mirip dengan konsep open university seperti di Inggris. Hal ini, menjadi sinyal bahwa model pembelajaran seperti UT akan semakin relevan dan diminati.


Tantangan lainnya adalah pergeseran orientasi dari kualifikasi ke kompetensi. “Ijazah tidak lagi menjamin seseorang diterima kerja. Dunia kerja saat ini lebih mencari kompetensi nyata,” tutur Emil. Pemerintah sendiri, melalui Dinas Tenaga Kerja, tengah berupaya membangun sistem pemetaan kompetensi sebagai bagian dari ekosistem ketenagakerjaan yang lebih adaptif.


Emil juga menyoroti pentingnya reskilling atau alih profesi, seiring banyaknya lulusan yang merasa terjebak dengan jurusan kuliah yang telah mereka ambil. 


Ia menceritakan pengalamannya sendiri, yang meskipun berlatar belakang ekonomi, justru banyak bekerja di bidang pengembangan wilayah dan infrastruktur. Hal itu mendorongnya untuk kembali menempuh pendidikan di bidang planologi, di mana ia akhirnya meraih gelar sarjana teknik pada tahun 2024. “Ini contoh bagaimana pendidikan harus memberi ruang untuk perubahan arah karir,” jelasnya.


Menutup sambutannya, Emil menyatakan kebanggaan Pemerintah Provinsi Jawa Timur atas kehadiran UT Surabaya di kawasan Jalan Merr, yang disebutnya sebagai driver ekonomi baru kota. “Jika ITS dan Universitas Airlangga mendominasi Surabaya Timur dan Utara, maka Universitas Terbuka akan menjadi penggerak utama di bagian Selatan,” tuturnya. (Lau) 

Bagikan:

Komentar