|
Menu Close Menu

FKIP Universitas Madura Dampingi Guru SD di Pamekasan, Dorong Literasi Berbasis Kearifan Lokal dan Digital

Jumat, 25 Juli 2025 | 13.15 WIB

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat (Abdimas) FKIP Unira Pamekasan  di SDN Juncangcang 1, Pamekasan.(Dok/Istimewa).

Lensajatim.id, Pamekasan – Dalam upaya mendukung penguatan literasi pendidikan dasar yang selaras dengan pendekatan pembelajaran mendalam (deep learning), Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Madura melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat (Abdimas) di SDN Jungcangcang 1, Pamekasan. Kegiatan ini berlangsung selama dua hari, pada 25–26 Juli 2025.


Program pendampingan ini merupakan bagian dari pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi dan didukung oleh pendanaan dari Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (DPPM) Tahun 2025.


Mengusung tema “Pendampingan Guru SDN Jungcangcang 1 melalui Etnolite Digital untuk Meningkatkan Pendidikan Literasi yang Mendukung Deep Learning”, kegiatan ini bertujuan menjembatani transformasi pendidikan dasar melalui pendekatan yang memadukan kearifan lokal dengan teknologi digital.


Tim Abdimas Universitas Madura yang terlibat berasal dari berbagai disiplin ilmu, dengan fokus utama pada penerapan Etnolite Digital—sebuah pendekatan pembelajaran literasi berbasis teknologi yang mengintegrasikan unsur budaya lokal (etno) ke dalam platform digital.


Ketua tim, Chairul Fajar Tafrilyanto, menjelaskan bahwa penggunaan Etnolite Digital dalam proses belajar mengajar dapat menciptakan pengalaman belajar yang lebih bermakna dan kontekstual bagi siswa.


“Kami ingin mendorong guru tidak hanya mengajarkan keterampilan literasi dasar seperti membaca dan menulis, tetapi juga menyisipkan nilai-nilai budaya lokal dalam pembelajaran digital. Harapannya, proses belajar menjadi lebih dalam, relevan, dan berdampak pada perkembangan kognitif, afektif, serta sosial siswa,” jelas Chairul.


Wakil Dekan Bidang Akademik FKIP Universitas Madura, Moh Zayyadi, turut mengapresiasi pelaksanaan kegiatan ini. Ia menilai pendekatan Etnolite Digital sangat sejalan dengan visi FKIP dalam mendorong inovasi pendidikan berbasis teknologi dan kearifan lokal.


“Kegiatan ini sejalan dengan misi FKIP untuk mencetak guru yang tidak hanya adaptif terhadap perubahan zaman, tetapi juga memiliki kepedulian terhadap budaya lokal,” ujarnya.


Kepala SDN Jungcangcang 1, Akhmad Rifai, menyambut positif kegiatan tersebut. Ia menilai pendampingan ini sangat relevan dengan tantangan yang dihadapi sekolah dan tenaga pengajar di era digital.


“Kami sangat terbantu dengan kehadiran tim FKIP Universitas Madura. Pendekatan yang mereka bawa sangat sesuai dengan kebutuhan guru dan peserta didik kami,” ungkap Rifai.


Melalui kegiatan ini, FKIP Universitas Madura menegaskan kembali komitmennya sebagai pusat keilmuan (center of knowledge) yang tak hanya fokus pada pencetakan lulusan berkualitas, tetapi juga aktif berkontribusi langsung dalam membangun ekosistem pendidikan yang inovatif dan transformatif di masyarakat. (Man/Had) 

Bagikan:

Komentar