|
Menu Close Menu

Munas Perdana Majelis Alumni IPNU Siap Digelar di Jatim, Sejumlah Tokoh Muda Muncul Sebagai Calon Ketua

Rabu, 30 Juli 2025 | 07.05 WIB

Sudarsono Rahman, Ketua PW IPNU Jawa Timur 1988-1992. (Dok/Istimewa).
Lensajatim.id, Surabaya — Majelis Alumni Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) akan menggelar Musyawarah Nasional (Munas) pertamanya pada 2–3 Agustus 2025 mendatang di Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur. Agenda nasional ini menjadi momen bersejarah setelah 17 tahun Majelis Alumni IPNU berdiri sejak 2008 di Jakarta.


Sudarsono Rahman, mantan Ketua PW IPNU Jawa Timur 1988-1992, menegaskan bahwa pemilihan Jawa Timur sebagai lokasi Munas memiliki makna strategis.


“Munas MA IPNU di Jawa Timur ini menjadi  simbol bahwa alumni IPNU dari Jawa Timur hadir untuk Indonesia. Jawa Timur adalah barometer kaderisasi, baik dalam tubuh IPNU maupun di kalangan alumninya. Apalagi, Bupati Bondowoso KH. Abdul Hamid Wahid merupakan alumni IPNU dan kini menjabat sebagai Ketua Majelis Alumni IPNU Jawa Timur,” ungkapnya, Selasa (29/7/2025) malam.


Munas pertama ini tak hanya menjadi ajang konsolidasi nasional, tetapi juga akan memilih Ketua Umum Majelis Alumni IPNU periode 2025–2030. Sejumlah tokoh muda yang dikenal progresif dan visioner dari berbagai daerah telah muncul sebagai kandidat kuat.


" Ada Gus Ipul (Saifullah Yusuf) yang saat ini Mensos, beliau dari Jatim," sebutnya. 


Selain itu ada sejumlah nama lain diantaranya:  Prof. Dr. H. Asrorun Ni’am Sholeh (Staf Ahli Menpora dan Ketua Bidang Fatwa MUI), Dr. Abdullah Azwar Anas (Mantan Menteri PAN RB dan Bupati Banyuwangi), Prof. Dr. H. Ali Ramdhani (Kepala BMBP SDM Kemenag RI), dan H. Abdul Aziz (DKI Jakarta). 


“Mereka adalah para tokoh dan juga ada tokoh-tokoh muda alumni IPNU yang kiprahnya telah dikenal secara nasional. Mereka cerdas, progresif, dan visioner. Karakter yang sangat dibutuhkan dalam kepemimpinan MA IPNU ke depan,” ujar Cak Dar.


Alumni IPNU saat ini telah tersebar di berbagai sektor strategis: ada yang menjadi politisi, pejabat negara, pengusaha, pendidik, hingga aktivis sosial. Peran mereka menjadi tulang punggung yang memperkuat eksistensi dan keberlanjutan nilai-nilai IPNU di masyarakat.


“Alumni MA IPNU menjadi supporting system bagi adik-adiknya yang masih aktif di organisasi, sekaligus menopang jejaring alumni di tingkat nasional. Ini penting untuk menjaga semangat kaderisasi lintas generasi,” tambahnya.



Ketua Panitia Daerah, HM. Hamzah, menyampaikan bahwa persiapan teknis dan akomodasi telah mencapai tahap final. Sebanyak 300 peserta dan peninjau dari seluruh Indonesia akan hadir dalam perhelatan akbar ini.


“Ada 150 peserta dan 150 peninjau yang terkonfirmasi hadir. Jumlah itu belum termasuk para muhibbin, terutama dari wilayah Jawa Timur. Sementara peserta dari luar Jawa akan transit di Surabaya sebelum diarahkan ke lokasi Munas di Bondowoso,” terang Hamzah.


Munas ini diharapkan menjadi tonggak baru untuk meneguhkan peran strategis alumni IPNU dalam pembangunan bangsa dan menjaga nilai-nilai keislaman, kebangsaan, dan kepeloporan di tengah tantangan zaman. (Had) 

Bagikan:

Komentar