|
Menu Close Menu

Kejurprov Road Race 2025 di Tulungagung: Lintasan Balap Jadi Panggung Edukasi dan Perlawanan terhadap Narkoba

Senin, 04 Agustus 2025 | 18.07 WIB

Kepala BNNK Tulungagung Rose Iptriwulandhani bersama jajaran FORKOPIMDA saat melepas Bupati Perumdam Cup Race IRC Tire Jatim Racing Kejurprov 2025.(Dok/Istimewa).
Lensajatim.id, Tulungagung — Dalam semangat memperingati Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia, lintasan non permanen GOR Lembu Peteng Tulungagung menjadi saksi dari gelaran spektakuler: Bupati Perumdam Cup Race IRC Tire Jatim Racing Kejurprov 2025. Ajang bergengsi ini bukan sekadar kompetisi adu cepat, tetapi juga menjadi sarana transformasi sosial, edukasi anti-narkoba, serta stimulan bagi geliat ekonomi lokal.


Diselenggarakan atas kolaborasi strategis antara BNNK Tulungagung, Pemerintah Kabupaten Tulungagung, IMI Jawa Timur, dan Perumdam Tirta Cahya Agung, acara ini menyedot perhatian ribuan penonton dan ratusan pembalap dari seluruh penjuru Jawa Timur. Deru mesin dan semangat sportivitas mewarnai arena sejak bendera start dikibarkan pukul 09.00 WIB, Minggu (03/08/2025). 


Kegiatan ini dihadiri oleh jajaran penting daerah, termasuk Wakil Bupati Tulungagung H. Ahmad Baharudin, Kepala BNNK Tulungagung Rose Iptriwulandhani, Ketua IMI Jatim, Direktur Perumdam Tirta Cahya Agung, dan perwakilan FORKOPIMDA, serta berbagai elemen masyarakat yang memadati sirkuit.


Dalam sambutannya, Kepala BNNK Tulungagung menegaskan bahwa Kejurprov Road Race ini bukan hanya tentang kecepatan, tetapi juga ruang pembinaan karakter.


"Kemajuan bangsa tidak selalu lahir dari bangku sekolah. Nilai-nilai seperti konsentrasi, keberanian, dan ketangguhan mental tumbuh dari lintasan seperti ini. Inilah yang tidak ditemukan jika generasi muda terjerumus dalam penyalahgunaan narkoba," ujar Rose Iptriwulandhani.


Wakil Bupati Tulungagung, dalam kesempatan yang sama, menekankan pentingnya menjadikan ajang seperti ini sebagai wahana edukatif sekaligus pemicu pertumbuhan ekonomi kreatif daerah.


"Event ini mempererat persaudaraan antarpembalap, sekaligus menggerakkan sektor UMKM dan pariwisata. Kami mendukung penuh kegiatan produktif seperti ini untuk memperkuat citra positif Tulungagung," tegasnya.


Ketua panitia dari IRC, Totok Kobra, menambahkan bahwa Tulungagung layak disebut sebagai kandangnya pembalap handal. Ia menyatakan optimisme besar agar kejuaraan ini terus berlanjut dan menjadi agenda tahunan.


Total 21 kelas dipertandingkan dalam ajang ini, dari pemula hingga profesional, termasuk kategori Mini GP, Ex Rider, dan berbagai kelas Bebek 2 Tak dan 4 Tak. Sebanyak 150 pembalap dan 280 starter tampil dengan performa terbaiknya, menunjukkan bahwa Jawa Timur memiliki talenta otomotif yang luar biasa.


Lebih dari sekadar balapan, kegiatan ini juga menjadi magnet ekonomi. Puluhan pelaku UMKM memadati area sirkuit, mulai dari kuliner hingga cenderamata, menciptakan efek domino yang positif bagi perekonomian lokal. Sektor perhotelan, transportasi, dan layanan umum turut merasakan dampaknya.


Penutupan ajang ini tidak hanya meninggalkan jejak deru knalpot, tapi juga menyuarakan satu pesan penting: kemerdekaan sejati adalah ketika masyarakatnya sehat, produktif, dan terbebas dari narkoba.


Kolaborasi lintas sektor seperti ini membuktikan bahwa dengan sinergi yang tepat, olahraga, edukasi, dan pemberdayaan ekonomi bisa berjalan beriringan untuk membangun Indonesia yang lebih kuat. (Had) 

Bagikan:

Komentar