|
Menu Close Menu

UT Surabaya Resmikan Wisata Pantai Galung, Dorong Ekonomi Berbasis Potensi Lokal

Rabu, 17 September 2025 | 15.40 WIB

Potret kegiatan peresmian Wisata Pantai Galung Desa Binaan UT Surabaya di Desa Juruan Daya, Kecamatan Batuputih, Sumenep. (Sumber Foto: Fauzi)

Lensajatim.id Sumenep – Universitas Terbuka (UT) Surabaya meresmikan Desa Juruan Daya, Kecamatan Batuputih, Kabupaten Sumenep, sebagai desa binaan berbasis potensi lokal dan teknologi ramah lingkungan, Selasa (17/09/2025). 


Peresmian ini juga sekaligus meluncurkan destinasi wisata baru, Pantai Galung, yang diharapkan mampu menjadi motor penggerak ekonomi masyarakat pesisir.


Acara peresmian dihadiri sejumlah pejabat daerah dan tokoh penting, di antaranya Kepala Dinas Kebudayaan, Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Disbudporapar) Sumenep Moh. Iksan, Forkopimda, Forkopimcam setempat.


Selain itu, Plt. Wakil Rektor Bidang Riset, Inovasi, Kerja, dan Bisnis UT Surabaya Rahmat Budiman, serta CEO PLLLLus asal Belanda, Erno de Korte, turut hadir sebagai narasumber program pengabdian kepada masyarakat (PKM) internasional.


Koordinator Tim PKM UT Surabaya, Sucipto, menjelaskan bahwa pendampingan terhadap Desa Juruan Daya sudah dilakukan sejak 2021. Meski perjalanan penuh dinamika, khususnya dalam masa transisi kepemimpinan desa, UT tetap konsisten mendampingi masyarakat hingga kini.


“Empat tahun ternyata bukan waktu yang lama untuk membangun pariwisata dari nol. Namun, alhamdulillah hari ini sudah terlihat hasilnya, mobil-mobil parkir di sini. Ini menjadi awal yang baik untuk kita semua membangun kawasan wisata,” ujar Sucipto.


Kepala Desa Juruan Daya, Zumiasih, menyampaikan apresiasi tinggi terhadap dukungan UT Surabaya. Menurutnya, kehadiran wisata Pantai Galung akan membuka peluang ekonomi baru bagi warganya.


“Komitmen kami, dengan diresmikannya Wisata Pantai Galung ini, semoga bisa menumbuhkan ekonomi masyarakat. Dana desa sudah terserap untuk pembangunan fasilitas, dan kami berharap dukungan Pemkab Sumenep untuk menambah energi listrik dan sarana lainnya,” tutur Zumiasih.


Sementara itu, Direktur UT Surabaya, Suparti, menekankan bahwa program pembinaan desa tidak hanya berfokus pada pembangunan infrastruktur wisata, tetapi juga peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM).


Apresiasi juga datang dari Pemerintah Kabupaten Sumenep. Kepala BRIDA Sumenep, Benny Irawan, yang hadir mewakili Bupati Achmad Fauzi Wongsojudo, menilai program ini sebagai bukti nyata sinergi antara akademisi, pemerintah, dan masyarakat.


“Sejak 2021, Desa Juruan Daya telah menjadi lokasi pembinaan yang memperlihatkan kolaborasi nyata. Program berkelanjutan ini meliputi pembangunan gerbang, gazebo, pelatihan pemasaran digital, hingga wahana permainan anak,” jelas Benny.


Dengan diresmikannya Desa Juruan Daya sebagai desa binaan sekaligus peluncuran wisata Pantai Galung, masyarakat setempat berharap kawasan ini dapat terus berkembang sebagai destinasi wisata unggulan yang ramah lingkungan, berdaya saing, dan mampu meningkatkan kesejahteraan warga. (Zi). 

Bagikan:

Komentar