![]() |
| Chairul Tanjung saat sowan ke KH. Anwar Manshur, beserta para kiai dan pengurus Lirboyo. (Dok/Istimewa). |
Dalam kunjungan tersebut, Chairul Tanjung menyampaikan permohonan maaf secara langsung terkait penayangan program Xpose Uncensored di Trans7 yang dinilai menyinggung kehidupan kiai dan pesantren.
“Tadi sebelum sowan ke sini, saya berdiskusi dengan para pengurus dan kiai Lirboyo. Dari hasil pembicaraan, ada beberapa poin penting yang kami sepakati,” ujar Chairul di hadapan para pengasuh pesantren.
Ia menjelaskan, pihaknya telah mengambil langkah tegas terhadap pihak-pihak yang bertanggung jawab atas tayangan tersebut.
“Pertama, orang yang bertanggung jawab sudah dipecat. Kedua, production house yang memproduksi acara itu sudah kami hentikan kerjasamanya. Dan ketiga, program Xpose Uncensored telah kami berhentikan secara permanen,” tegasnya.
Chairul juga memastikan, kejadian serupa tidak akan terulang di masa depan. Ia menegaskan telah memberikan arahan kepada pihak Trans7 agar lebih selektif dan berhati-hati dalam memproduksi program televisi, terutama yang berkaitan dengan amaliah pesantren.
“Setiap pelanggaran atas kebijakan ini akan kami beri sanksi pemecatan,” tegas Chairul.
Tak hanya itu, Chairul Tanjung juga berkomitmen untuk menyiapkan program baru bertema pesantren di Trans7. Program ini akan menyoroti nilai-nilai positif, tradisi pendidikan, dan sejarah perjuangan pesantren di Indonesia.
“Agar masyarakat memahami keindahan dan keunggulan pendidikan pesantren. Insyaallah dengan kunjungan ini suasana menjadi lebih tenang dan kondusif, karena kebersamaan umat dapat kita jaga,” ujarnya.
Sementara itu, juru bicara Pondok Pesantren Lirboyo, KH. Abdul Mu’id Shohib, membenarkan bahwa kedatangan Chairul Tanjung bertujuan untuk meminta maaf secara langsung kepada KH. Anwar Manshur.
“Beliau sowan untuk menyampaikan permohonan maaf atas tayangan Xpose Uncensored yang ditayangkan pada 13 Oktober lalu,” jelas KH. Abdul Mu’id Shohib.
Menurutnya, pertemuan antara Chairul Tanjung dan KH. Anwar Manshur berlangsung hangat dan penuh kekeluargaan.
“Bapak Chairul Tanjung menyampaikan langsung permohonan maafnya, dan Bapak Kiai Haji Muhammad Anwar Manshur menerima dengan lapang dada,” ungkapnya.
Sebelumnya, perwakilan Trans7 telah lebih dahulu menemui keluarga besar Pesantren Lirboyo pada pekan lalu. Pertemuan tersebut dihadiri oleh Direktur Produksi Trans7 Andi Chairil, CEO Detik Network Abdul Aziz, dan Kepala Divisi HRD Trans7 Antonius Refijanto, serta para kiai, santri, dan alumni Lirboyo.
Pertemuan yang berlangsung selama dua jam itu berjalan kondusif dan menjadi awal dari proses klarifikasi serta pemulihan hubungan baik antara pihak media dan pesantren.
Dengan langkah ini, Chairul Tanjung berharap hubungan antara dunia pesantren dan media nasional semakin harmonis, serta menjadi momentum untuk menghadirkan tayangan yang edukatif, beretika, dan menghormati nilai-nilai keagamaan. (CNN/Had)


Komentar