|
Menu Close Menu

Dinilai Hina Pesantren di Medsos, GP Ansor Jatim Siapkan Laporan Hukum untuk @indrajayasyukri

Rabu, 22 Oktober 2025 | 09.36 WIB

Ketua PW GP Ansor Jatim, H.Musaffa' Safril dan Akun Media Sosial yang dinilai menghina Pesantren.(Dok/Istimewa).
Lensajatim.id, SurabayaPimpinan Wilayah Gerakan Pemuda (GP) Ansor Jawa Timur menyatakan keprihatinan sekaligus sikap tegas atas maraknya ujaran kebencian terhadap pesantren yang beredar di media sosial.


Salah satu yang disorot adalah komentar akun @indrajayasyukri yang menyebut pesantren sebagai pusat feodalisme dan fasisme serta menyerukan agar lembaga pesantren dibubarkan. Pernyataan itu viral dan memicu kemarahan kalangan santri, kiai, serta masyarakat pesantren.


Ketua PW GP Ansor Jawa Timur, H. Musaffa Safril, SH, MH, menegaskan pihaknya akan menempuh langkah hukum terhadap pernyataan tersebut karena dinilai menista dan menebarkan kebencian terhadap lembaga pendidikan Islam tradisional.


“Kami banyak menerima aduan dari para kiai dan santri atas komentar jahat Indrajaya Syukri yang menghina pesantren dengan kata-kata kasar, tidak bermoral, dan berpotensi memecah persatuan bangsa,” ujar Musaffa di Surabaya, Rabu (22/10/2025).


Menurutnya, ucapan tersebut tidak bisa dikategorikan sebagai kritik, melainkan serangan terhadap institusi keagamaan yang telah berjasa besar bagi bangsa Indonesia.


“Narasi seperti ini sering bersembunyi di balik dalih kritik, padahal tujuannya merendahkan dan menistakan kelompok lain,” tegasnya.


Yang lebih memprihatinkan, lanjut Musaffa, komentar itu dilontarkan oleh seorang terpelajar yang diketahui pernah menjabat sebagai Perencana Ahli Madya di Bappenas.


“Justru karena dia orang terdidik, ucapannya jauh lebih berbahaya. PW GP Ansor Jatim akan mengambil langkah tegas agar yang bersangkutan mempertanggungjawabkan perbuatannya,” ujarnya.


Ia menegaskan, kebebasan berekspresi tidak boleh dijadikan alasan untuk menebar kebencian dan permusuhan.


“Demokrasi bukan ruang bebas untuk menghina dan menista lembaga keagamaan. Kami akan kawal proses hukum agar ada efek jera,” tambahnya. 


Musaffa menegaskan, langkah GP Ansor Jatim dilandasi semangat menjaga ukhuwah wathaniyah dan menegakkan nilai Bhinneka Tunggal Ika.


“Republik ini berdiri di atas semangat persaudaraan dan penghormatan terhadap tradisi serta keberagaman. GP Ansor akan terus berdiri di garda depan menjaga nilai kebinekaan bangsa,” pungkasnya. (Had) 

Bagikan:

Komentar