Lensajatim.id, Surabaya— Dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional (HSN) yang jatuh setiap 22 Oktober, Perkumpulan Forkom Jurnalis Nahdliyin (FJN) kembali memberikan penghargaan kepada 16 Tokoh Muda Nahdliyin Inspiratif 2025. Ajang apresiasi ini menjadi kegiatan tahunan FJN yang telah memasuki tahun keenam sejak berdirinya pada 13 Mei 2020.
Ketua Umum FJN, Muhamad Didi Rosadi, mengatakan bahwa penghargaan tersebut merupakan bentuk penghormatan terhadap para figur muda Nahdliyin yang konsisten berkarya dan berkontribusi di berbagai bidang sosial, politik, pendidikan, serta keagamaan. Menurutnya, langkah ini menjadi bagian dari semangat FJN untuk menegaskan peran positif Nahdliyin dalam membangun bangsa.
“Apresiasi ini murni dari kawan-kawan FJN kepada figur Nahdliyin yang rekam jejak dan karyanya mampu menginspirasi generasi muda. Mereka tidak hanya dikenal di lingkup NU, tetapi juga memberi manfaat luas bagi masyarakat,” ujar Diday, sapaan akrabnya, dalam keterangannya, Selasa (21/10/2025).
Sebagai organisasi yang beranggotakan para jurnalis berhaluan Nahdlatul Ulama (NU), FJN berkomitmen untuk mendukung peran NU, baik secara kelembagaan maupun individu. Diday menegaskan, kegiatan ini bukan sekadar seremoni, melainkan bentuk penguatan nilai-nilai Ahlussunnah wal Jamaah di tengah dinamika sosial yang semakin kompleks.
“Kami ini bagian dari NU, karena itu kami fokus pada figur-figur Nahdliyin. Langkah ini sejalan dengan misi FJN yang ingin terus memberi dukungan kepada NU, baik sebagai organisasi maupun individu yang berjuang di berbagai bidang,” katanya.
Penentuan 16 tokoh muda Nahdliyin inspiratif ini dilakukan secara kolektif melalui proses diskusi, riset, dan penjaringan internal di tubuh FJN. Menurut Diday, kriteria utama yang digunakan adalah ke-Nahdliyin-an dan kiprah tokoh tersebut sebagai penggerak muda yang membawa dampak positif bagi masyarakat.
Selain itu, FJN menegaskan bahwa proses seleksi dilakukan secara independen dan imparsial. Artinya, keputusan tidak dipengaruhi pihak mana pun dan tidak ada komunikasi sebelumnya dengan para penerima apresiasi.
“Kami memegang prinsip independen dan imparsial. Tidak ada intervensi dari siapa pun, dan para figur baru tahu bahwa mereka mendapat apresiasi setelah diumumkan. Semua berjalan objektif dan penuh kerahasiaan,” tegasnya.
Para penerima penghargaan tahun ini berasal dari berbagai latar belakang, mulai dari kiai muda pesantren, politisi, akademisi, hingga profesional dan pengusaha. Beberapa nama yang menarik perhatian publik antara lain Gus Iqdam (Pengasuh Ponpes Sabilu Taubah), Gus Faiz Syukron Makmun (PP Daarul Rahman), H. Khairul Umam atau Haji Her (pengusaha muda Nahdliyin), Mochammad Afifuddin (Ketua KPU RI), hingga Vinanda Prameswati (Wali Kota Kediri).
Selain mereka, sejumlah tokoh lain seperti Syauqul Muhibbin (Wali Kota Blitar), Beki Herdihansah (Wakil Bupati Blitar), dan H. Musaffa Safril (Ketua PW GP Ansor Jatim) juga termasuk dalam daftar penerima penghargaan FJN tahun ini.
Berikut daftar lengkap 16 Tokoh Muda Nahdliyin Inspiratif 2025 versi Forkom Jurnalis Nahdliyin (FJN):
1. Gus Faiz Syukron Makmun – PP Daarul Rahman
2. Gus Iqdam – Pengasuh PP Sabilu Taubah
3. Gus Kholili Kholil – Pengasuh PP Canga’an
4. Mochammad Afifuddin – Ketua KPU RI
5. RH. Imron Amin – Anggota DPR RI
6. Rivqy Abdul Halim – Anggota DPR RI
7. Syauqul Muhibbin – Wali Kota Blitar
8. Beki Herdihansah – Wakil Bupati Blitar
9. Vinanda Prameswati – Wali Kota Kediri
10. Dini Rahmania – Anggota DPR RI
11. Dr. Ais Shafiyah Asfar – Anggota DPRD Surabaya
12. Nur Faizin – Anggota DPRD Jatim
13. H. Musaffa Safril – Ketua PW GP Ansor Jatim
14. H. Khairul Umam (Haji Her) – Pengusaha
15. Dodi Ariyanto – Profesional
16. Firman Dwi Kriatmojo – Profesional
Melalui ajang ini, FJN berharap para penerima penghargaan dapat terus menjadi inspirasi bagi generasi muda Nahdliyin untuk berkarya, berinovasi, dan berkontribusi lebih luas bagi kemajuan bangsa.
“Kami ingin menunjukkan bahwa anak muda Nahdliyin memiliki potensi besar, baik di tingkat lokal, nasional, maupun global. Mereka adalah wajah masa depan NU dan Indonesia,” pungkas Diday. (Had)
Komentar