![]() |
| Ning Lia, Anggota DPD RI asal Jawa Timur dalam acara di Kampus UINSA Surabaya.(Dok/Istimewa). |
Kegiatan bertema “Penguatan Demonstrasi Substansial Berdasarkan Pancasila” ini dihadiri Rektor UINSA Prof. Akh. Muzakki, M.Ag., Grad.Dip.SEA., M.Phil., Ph.D., Dekan FISIP Prof. Dr. H. Abdul Chalik, M.A.G., Wakil Rektor III Prof. Dr. Abdul Muhdi, M.Si., Wakil Dekan III Moh. Ilyas Rolis, M.Si., serta ratusan mahasiswa dari berbagai program studi.
Dalam pemaparannya, Ning Lia menekankan pentingnya mahasiswa memahami peran lembaga legislatif, khususnya MPR dan DPD RI, sebagai pilar penguat demokrasi yang berlandaskan nilai-nilai Pancasila.
“Mahasiswa harus paham bahwa MPR dan DPD adalah katalisator perjuangan kepentingan rakyat. Kalian adalah generasi yang harus berani berpikir kritis, memiliki literasi hukum, dan kesadaran politik yang sehat,” ujar Lia di hadapan peserta.
Ia juga mengingatkan pentingnya mahasiswa memanfaatkan peluang global, baik melalui beasiswa internasional maupun kolaborasi akademik lintas negara. “Kampus seperti UINSA sudah sangat terbuka terhadap dunia luar. Ambil kesempatan itu. Dosen di sini adalah orang tua kedua yang akan selalu mendorong kemajuan kalian,” tambahnya.
Putri KH. Maskur Hasyim ini menegaskan bahwa dunia akademik adalah wadah terbaik untuk membangun kepercayaan diri, kemampuan berpikir kritis, dan orientasi masa depan.
“Ilmu bukan sekadar teori, tapi alat untuk berkontribusi. Gunakan waktu kuliah untuk membaca, berdiskusi, dan membangun jejaring sosial. Dari situ akan lahir pemimpin masa depan yang cerdas dan berintegritas,” tegasnya.
Sebagai anggota Badan Pengkajian MPR RI, Lia turut menjelaskan bahwa lembaga tersebut berperan penting dalam mengkaji arah pembangunan bangsa, terutama dalam menjaga demokrasi yang bermoral.
“Politik tidak boleh kehilangan nilai moral. Kita harus berani mengambil peran agar politik memberi manfaat nyata bagi masyarakat, bukan sekadar perebutan kekuasaan,” ujarnya mantap.
Kegiatan Asmas di UINSA berlangsung dinamis dan penuh antusiasme. Mahasiswa aktif berdiskusi dan menyampaikan gagasan seputar penguatan moral politik, demokrasi di era digital, hingga relevansi nilai Pancasila dalam kehidupan bernegara.
Melalui forum ini, Senator paling populer versi ARCI 2025 tersebut menegaskan komitmen DPD dan MPR RI untuk terus berkolaborasi dengan dunia kampus dalam membangun kesadaran politik yang konstruktif di kalangan generasi muda.
“Kita semua punya tanggung jawab menjaga bangsa ini. Mahasiswa harus jadi bagian dari solusi, bukan sekadar penonton dalam proses perubahan,” pesan Lia.
Sementara itu, Rektor UINSA, Prof. Akh. Muzakki, menegaskan bahwa demokrasi substansial hanya bisa berjalan dengan keseimbangan antara pemerintah, parlemen, masyarakat sipil, dan media.
“Demonstrasi substansial harus melalui mekanisme checks and balances yang sehat. Demokrasi yang kuat memerlukan peran aktif tiga pilar utama: eksekutif, legislatif, dan civil society,” ungkapnya.
Ia juga menyoroti pentingnya literasi media di tengah derasnya arus informasi digital. “Media sosial tumbuh lebih cepat dari media arus utama. Karena itu, civitas akademika harus kritis dan bijak menyaring informasi agar tidak mudah terjebak disinformasi,” tambah Prof. Muzakki.
Kegiatan tersebut pun ditutup dengan dialog interaktif yang menggambarkan sinergi antara lembaga negara dan dunia akademik dalam memperkuat nilai-nilai Pancasila dan demokrasi substansial di Indonesia. (Had)


Komentar