|
Menu Close Menu

Duka Ponpes Al Khoziny: Gerak Cepat Gubernur Khofifah, Ning Lia Sampaikan Dukacita Mendalam

Rabu, 01 Oktober 2025 | 11.37 WIB

Ning Lia, Anggota DPD RI asal Jawa Timur dalam sebuah rapat.(Dok/Istimewa).
Lensajatim.id, Jakarta– Musibah memilukan terjadi di Pondok Pesantren Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo. Bangunan mushala lantai tiga roboh saat ratusan santri tengah melaksanakan salat Ashar berjamaah, Senin (29/9/2025). Hingga kini, proses evakuasi masih berlangsung karena sejumlah santri diduga tertimbun puing.


Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa langsung turun ke lokasi untuk memastikan penanganan maksimal. Ia menegaskan, evakuasi dilakukan secara total demi memastikan tidak ada korban yang tertinggal.


“BPBD Provinsi Jatim dan BPBD Sidoarjo, Basarnas, TNI-Polri, bersama relawan lintas organisasi dan sektor, terus melakukan evakuasi korban secara maksimal dan tanpa henti,” kata Khofifah, Selasa (30/9/2025).


Saat ini, penyisiran reruntuhan masih dilakukan. Ekskavator telah disiagakan, namun kondisi bangunan belum memungkinkan untuk digunakan. Menurut Khofifah, evakuasi juga dilakukan dengan memberikan oksigen dan air ke area reruntuhan bagi korban yang masih bisa berkomunikasi.


Untuk menenangkan para wali santri yang cemas, Pemprov Jatim bersama pengasuh pondok membuka Crisis Center di lokasi. “Crisis Center ini dibentuk untuk memfasilitasi wali santri yang menanyakan kondisi anaknya,” jelas Khofifah.


Puluhan ambulans juga disiagakan untuk membawa korban ke lima rumah sakit rujukan, yakni RSI Siti Hajar, RSUD RT Notopuro, RS Delta Surya, RS Sheila Medika, dan RSUD Sidoarjo.


Selain Khofifah, Wakil Gubernur Emil Elestianto Dardak dan Sekdaprov Adhy Karyono juga meninjau langsung lokasi musibah. Kehadiran pimpinan Jawa Timur itu menuai apresiasi luas, termasuk dari Anggota DPD RI, Lia Istifhama.


“Gerak cepat dan kompak dari Gubernur, Wagub, Sekdaprov, serta jajaran Pemprov Jatim menunjukkan kepedulian yang tinggi. Kita semua berharap evakuasi segera tuntas dan seluruh korban selamat mendapat penanganan terbaik,” ujar senator yang akrab disapa Ning Lia di Jakarta.


Ning Lia juga menyampaikan rasa duka mendalam. Hingga Rabu (1/10/2025) dini hari, dilaporkan tiga santri meninggal dunia, puluhan luka-luka, dan 38 lainnya masih diduga tertimbun reruntuhan.


“Ini bukan hanya duka wali santri, tetapi duka kita semua. Santri adalah pencari ilmu, pelita kehidupan. Sebagai seorang ibu yang juga memiliki anak di pesantren, saya ikut merasakan kepedihan mendalam. Musibah ini adalah cobaan besar bagi kita semua,” ungkapnya. (Had) 

Bagikan:

Komentar