|
Menu Close Menu

Ketua Komisi XIII DPR RI Tantang Mahasiswa Ciptakan Gebrakan Lewat Skripsi Kolektif

Jumat, 24 Oktober 2025 | 21.29 WIB

Ketua Komisi XIII DPR RI, Willy Aditya dalam acara diskusi bertajuk “Literasi Pancasila Kebangkitan Republik” di Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Sleman.(Dok/Istimewa).
Lensajatim.id, Yogyakarta – Ketua Komisi XIII DPR RI Willy Aditya melemparkan tantangan menarik bagi dunia pendidikan tinggi. Ia mengusulkan agar perguruan tinggi berani mengubah paradigma akademik dengan mendorong mahasiswa menyusun skripsi secara kolektif.


Menurutnya, model penelitian kolektif dapat menghasilkan karya ilmiah yang lebih kuat, komprehensif, dan memiliki daya tawar kebijakan publik yang nyata.


“Berhentilah menipu diri. Berani enggak kita bersama-sama mulai skripsi kolektif?” ujar Willy dalam diskusi bertajuk “Literasi Pancasila Kebangkitan Republik” di Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Sleman, Kamis (23/10/2025).


Diskusi tersebut merupakan hasil kolaborasi antara Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) dan DPR RI untuk memperkuat peran generasi muda dalam menanamkan nilai-nilai Pancasila melalui tindakan nyata di kehidupan sehari-hari.


Willy menjelaskan, penelitian yang dilakukan seorang mahasiswa biasanya memiliki ruang lingkup terbatas, terutama dalam jumlah responden dan kedalaman analisis. Namun, jika dilakukan secara kolektif, penelitian dapat menjangkau lebih banyak data, lebih luas isu, dan lebih kuat hasilnya.


“Kalau satu mahasiswa meneliti satu isu, hasilnya terbatas. Tapi kalau satu angkatan meneliti isu yang sama bersama-sama, hasilnya bisa besar, bisa jadi tawaran kebijakan yang konkret,” jelas legislator Partai NasDem itu.


Ia menilai, skripsi kolektif bisa menjadi langkah inovatif dalam mengembangkan budaya riset kolaboratif di kalangan mahasiswa. Selain itu, gagasan tersebut dinilai mampu menjembatani dunia akademik dengan pembuat kebijakan.


“Kalau satu angkatan kompak meneliti, bisa presentasi bareng, bisa bargain, bahkan melahirkan policy proposal. Itu baru keren. Nampol, jos!” ujarnya penuh semangat.


Melalui gagasan ini, Willy berharap perguruan tinggi dapat lebih terbuka terhadap inovasi dalam sistem pendidikan tinggi, termasuk dalam metode penulisan karya ilmiah. Ia menegaskan bahwa tujuan utama pendidikan bukan sekadar memenuhi syarat kelulusan, tetapi melahirkan solusi nyata bagi bangsa. (Tim) 

Bagikan:

Komentar