|
Menu Close Menu

Pembentukan Ditjen Pesantren Bukti Presiden Prabowo Peka Aspirasi Umat

Kamis, 23 Oktober 2025 | 20.28 WIB

Gus Firman tampak begitu akrab ngobrol dengan Presiden RI, Prabowo Subianto dalam sebuah acara.(Dok/Istimewa).
Lensajatim.id, SurabayaKeputusan Presiden Prabowo Subianto untuk membentuk Direktorat Jenderal (Ditjen) Pesantren menuai apresiasi dari berbagai kalangan, termasuk dari Panglima Nahdliyin Bergerak (NABRAK), Firman Syah Ali atau yang akrab disapa Gus Firman.


Menurutnya, kebijakan tersebut menunjukkan bahwa Presiden Prabowo memiliki kepekaan tinggi terhadap aspirasi umat dan kebutuhan rakyat.


“Arah kebijakan Presiden Prabowo tentang pendirian Ditjen Pesantren menunjukkan kalau beliau peka aspirasi umat dan rakyat. Ini langkah maju dan strategis menuju masa depan bangsa yang lebih baik dan bersih,” ujar Gus Firman di Surabaya, Kamis (23/10/2025).


Ketua Umum KONU Pusat itu juga menyampaikan rasa syukur atas perhatian besar pemerintah terhadap dunia pesantren.


“Kita patut bersyukur kepada Allah SWT dan berterima kasih kepada Presiden Prabowo Subianto, sebab man lan yaskurinnas lam yasykurillah — siapa yang tidak berterima kasih kepada sesama manusia, berarti tidak bersyukur kepada Allah,” ucapnya.


Gus Firman menilai keberadaan Ditjen Pesantren akan semakin meneguhkan posisi dan fungsi pesantren sebagai kawah candradimuka calon pemimpin bangsa, agama, dan masyarakat.


“Pesantren adalah tempat lahirnya calon-calon pemimpin bangsa. Dengan adanya Ditjen Pesantren, fungsi itu akan semakin kuat. Sebagai kompas moral bangsa, sudah seharusnya pesantren diurus secara khusus oleh negara,” tambah pengurus pusat Asosiasi Dosen Pergerakan (ADP) itu.


Ia juga menyinggung bahwa perhatian negara terhadap pesantren merupakan bentuk pelunasan “hutang sejarah” bangsa terhadap peran besar pesantren dalam perjuangan kemerdekaan dan pembangunan moral bangsa.


“Bangsa ini punya hutang sejarah kepada pesantren. Maka sudah tepat jika pesantren mendapat perhatian serius, agar tidak lagi terjadi tragedi yang menimpa dunia pendidikan pesantren seperti beberapa waktu lalu,” katanya.


Lebih lanjut, Gus Firman menilai langkah tersebut akan menjadi warisan besar (legacy) dari Presiden Prabowo untuk bangsa Indonesia.


“Tentu saja ini akan menjadi legacy besar dari Presiden Prabowo kepada bangsa, negara, dan rakyatnya. Manfaatnya akan dirasakan lintas generasi, bahkan oleh mereka yang belum terlahir ke dunia,” ujarnya.


Ia pun menutup dengan doa agar Presiden Prabowo selalu diberi kesehatan dan kekuatan dalam memimpin Indonesia.


“Kita doakan Presiden Prabowo panjang umur dan sukses dalam melaksanakan tugasnya, baik sebagai kepala negara maupun kepala pemerintahan,” pungkas tokoh alumni IPNU tersebut. (Fiq) 

Bagikan:

Komentar