|
Menu Close Menu

Program Bongkar Ratoon Harus Beri Keadilan, HKTI Lumajang Ingatkan Pemerintah Jangan Abaikan Petani Kecil

Minggu, 05 Oktober 2025 | 13.35 WIB

Pengurus DPC HKTI Kabupaten Lumajang saat meninjau lahan pertanian tebu.(dok/Istimewa). 
Lensajatim.id, Lumajang – Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Lumajang mendesak Pemerintah agar pelaksanaan program bongkar ratoon tebu benar-benar menjamin keadilan bagi seluruh petani, terutama petani kecil.


Wakil Ketua Hubungan Pemerintah dan Kelembagaan Petani DPC HKTI Lumajang, Ali Mustofa, menilai program bongkar ratoon atau peremajaan tebu memang langkah penting untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil tebu nasional. Namun, ia menegaskan agar implementasinya tidak hanya menguntungkan kelompok tertentu.


“Pemerintah harus memberikan rasa keadilan dan memastikan mekanisme penyaluran bantuan atau insentif dalam program bongkar ratoon ini memprioritaskan petani kecil. Jangan sampai program strategis ini hanya dinikmati segelintir petani besar, sementara petani kecil hanya jadi penonton,” tegas Ali Mustofa, Minggu, (5/10/2025).


Ia juga menyoroti peran Asosiasi Petani Tebu Rakyat (APTR) Lumajang yang diharapkan bisa menjadi mitra kuat bagi petani kecil. Menurutnya, APTR harus membantu petani dalam hal pendampingan, kemudahan administrasi, serta pelaksanaan teknis agar program dapat berjalan tepat sasaran.


Dalam kesempatan itu, Ali Mustofa menegaskan komitmen HKTI Lumajang untuk turut aktif mengawal jalannya program bongkar ratoon.


“Kami, HKTI Lumajang, akan mengawal program ini dengan serius. Kami ingin memastikan setiap kebijakan Pemerintah benar-benar berorientasi pada kesejahteraan dan kemakmuran petani tebu di Lumajang,” ujarnya.


Pengawalan ini, lanjutnya, penting untuk mencegah penyimpangan dan memastikan keadilan distribusi manfaat. Ia berharap sinergi antara Pemerintah, HKTI, APTR, dan para petani terus terjalin agar cita-cita swasembada gula nasional yang berkeadilan dapat terwujud. (Had) 

Bagikan:

Komentar