|
Menu Close Menu

Refleksi Sumpah Pemuda 2025: Menjaga Kemewahan Terakhir Seorang Pemuda

Selasa, 28 Oktober 2025 | 00.01 WIB



Oleh: H. Musaffa Safril

Ketua PW GP Ansor Jawa Timur


“Idealisme adalah kemewahan terakhir yang hanya dimiliki oleh pemuda.” — Tan Malaka


Lensajatim.id, Opini- Setiap peringatan Sumpah Pemuda adalah cermin bagi bangsa untuk melihat wajah mudanya sendiri.


Pada 28 Oktober 1928, para pemuda dari berbagai penjuru Nusantara menembus batas suku dan bahasa, menyatukan diri dalam satu ikrar: bertanah air satu, berbangsa satu, dan berbahasa satu — Indonesia.


Dari keberanian mereka, lahirlah fondasi kebangsaan yang hingga kini tetap menjadi napas perjuangan.


Namun di tengah arus modernitas hari ini, kata-kata Tan Malaka terasa makin relevan. Idealisme kini menjadi kemewahan langka. Dunia yang cepat dan pragmatis sering membuat generasi muda mudah lelah, tergoda oleh kenyamanan, dan kehilangan arah. Padahal, dari kemewahan idealisme-lah bangsa ini pernah bangkit.


Lee Kuan Yew — pendiri dan Perdana Menteri pertama Singapura — pernah menegaskan bahwa semangat saja tidak cukup tanpa disiplin dan strategi. Pesan itu menampar kesadaran kita bahwa pemuda sejati tidak berhenti pada semangat, tetapi bekerja keras, berpikir jernih, dan menata masa depan dengan kecerdasan.


Dalam sejarah Islam, Rasulullah ﷺ telah menunjukkan bagaimana pemuda menjadi poros perubahan.


Ada Ali bin Abi Thalib yang berani mempertaruhkan nyawa demi Nabi, Mus‘ab bin Umair yang meninggalkan kemewahan demi dakwah, dan Usamah bin Zaid yang memimpin pasukan besar di usia belasan tahun. Mereka muda dalam umur, tetapi matang dalam keberanian dan tanggung jawab.


Dari sanalah kita belajar: pemuda bukan pewaris kenyamanan, tetapi pelanjut peradaban.


Dan di Jawa Timur, semangat itu selalu hidup — dari kobaran Resolusi Jihad di Surabaya hingga pesantren-pesantren yang menjadi benteng moral bangsa.


Selama semangat pemuda tetap menyala, Indonesia tidak akan padam.


Karena selama idealisme masih hidup di dada anak muda, bangsa ini akan selalu menemukan jalan menuju masa depan yang lebih bermartabat.


Dari Jawa Timur, untuk Indonesia yang terus tumbuh dan berani bermimpi.

Bagikan:

Komentar