|
Menu Close Menu

Surya Paloh: Kader NasDem Harus Tangguh dan Adaptif di Tengah Perubahan Zaman

Senin, 27 Oktober 2025 | 20.50 WIB

Surya Paloh, Ketua Umum DPP Partai NasDem.(Dok/Istimewa).
Lensajatim.id, JakartaKetua Umum Partai NasDem, Surya Paloh, menegaskan pentingnya menjaga semangat militansi, solidaritas, dan kesadaran politik di tengah tantangan zaman yang terus berubah. Hal itu disampaikan Surya saat menutup kegiatan Laboratorium Gerakan Perubahan (LAGA) Perubahan untuk wilayah Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat di Akademi Bela Negara (ABN) Partai NasDem, Jakarta, Minggu (26/10/2025).


Dalam sambutannya, Surya menilai Partai NasDem harus terus melahirkan kader-kader tangguh dan gigih dalam memperjuangkan nilai-nilai perubahan. Ia mengapresiasi angkatan kesebelas dari program LAGA yang disebutnya sebagai bentuk nyata pendidikan politik di tubuh partai.


“Harapan itu rupanya tidak meleset. Hari ini, angkatan kesebelas dari LAGA Perubahan menjadi hantaran dan laboratorium politik yang nyata, proses pendidikan politik yang dilakukan oleh partai untuk para fungsionaris dan kader-kadernya,” ujar Surya.


Surya juga mengingatkan bahwa dinamika sosial dan perilaku pemilih di setiap pemilu selalu berubah. Oleh karena itu, seluruh kader NasDem dituntut untuk lebih adaptif dan responsif terhadap perkembangan zaman.


Lebih jauh, Surya menyinggung kondisi sosial masyarakat yang menurutnya masih jauh dari ideal. Ia meminta seluruh kader tidak terlena dengan capaian yang ada, tetapi terus bekerja keras menjaga marwah partai sebagai Gerakan Perubahan yang sesungguhnya.


“NasDem didirikan untuk memberikan sesuatu yang berarti bagi proses pendidikan politik yang lebih hebat, yang lebih mendekati nilai-nilai sejati dibandingkan berhenti pada pendekatan kulit dan aksesoris semata,” tegasnya.


Dalam kesempatan itu, Surya juga menyoroti pentingnya regenerasi kepemimpinan di tubuh Partai NasDem. Menurutnya, jabatan dan peran politik bersifat dinamis, dan setiap kader harus siap bertransformasi sesuai dengan kapasitas serta waktunya masing-masing.


“Kepemimpinan bukanlah sesuatu yang abadi. Satu modal besar adalah ketika kita memahami kekurangan dan kelebihan diri, kapan kita harus berjalan di depan, dan kapan kita menjadi penasihat. Itu semua bagian dari tantangan kepemimpinan,” ujarnya.


Di akhir acara, Surya menyampaikan apresiasi kepada seluruh kader dari Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat yang telah mengikuti pendidikan selama tiga hari. Ia secara khusus memberi penghormatan kepada Sulawesi Selatan yang dinilai berhasil menunjukkan performa terbaik dalam konsolidasi dan soliditas organisasi.


“Dua provinsi hari ini telah menjalani pendidikan kader selama tiga hari. Ini membesarkan hati saya. Satu di antara dua provinsi ini menjadi pemenang di wilayahnya. Kita beri tepuk tangan untuk Sulawesi Selatan,” tutup Surya disambut riuh tepuk tangan peserta. (Tim) 

Bagikan:

Komentar