![]() |
| Haul Gus Dur ke-16 dan Tasyakuran Gelar Pahlawan Nasional di Taman Bungkul Surabaya. (Dok/Istimewa). |
Haul Gus Dur dihadiri sejumlah tokoh nasional dan daerah, di antaranya putri Gus Dur, Zannuba Ariffah Chafsoh (Yenny Wahid), Anggota DPD RI Dr. Lia Istifhama, Plt Asisten Pemerintah Provinsi Jawa Timur Ahmad Djazuli, jajaran Forkopimda dan DPRD Kota Surabaya, perwakilan Kementerian Agama Kota Surabaya, serta tokoh lintas agama dari berbagai latar belakang.
Tahun ini, haul mengusung tema “Meneladani Budaya Etika Demokrasi Gus Dur”. Ketua Barikade Gus Dur Jawa Timur, Ahmad Arizal, menyebut tema tersebut relevan dengan kondisi kebangsaan saat ini sekaligus menjadi ungkapan rasa syukur atas pengakuan negara terhadap jasa-jasa Gus Dur sebagai Pahlawan Nasional.
Dalam orasi kebangsaannya, Yenny Wahid menegaskan bahwa nilai utama yang selalu diajarkan Gus Dur adalah kebermanfaatan bagi sesama.
“Yang terpenting dalam kehidupan adalah migunani, bermanfaat. Itulah nilai yang selalu diajarkan bapak dan ibu saya,” ujar Yenny Wahid di hadapan ribuan jamaah.
Sementara itu, Anggota DPD RI Lia Istifhama menyampaikan refleksi mendalam tentang keteladanan Gus Dur sebagai tokoh bangsa yang memadukan kecerdasan, kemanusiaan, dan kebhinnekaan dengan sikap humoris dan humanis.
“Haul ke-16 ini menjadi ruang refleksi bersama atas ajaran Gus Dur tentang pentingnya menjaga kebhinnekaan demi keberlangsungan bangsa,” ujar senator yang akrab disapa Ning Lia.
Menurut Ning Lia, Gus Dur juga memberikan teladan tentang peran penting pemikiran dan tulisan dalam membangun peradaban bangsa. Melalui karya-karyanya, Gus Dur menegaskan prinsip Islam rahmatan lil ‘alamin yang menjunjung tinggi persatuan serta perlindungan terhadap hak-hak minoritas.
“Gus Dur mengajarkan bahwa senyuman, komunikasi yang humanis, dan hubungan interpersonal adalah kunci lahirnya masyarakat yang berkeadaban,” tambahnya.
Ning Lia berharap nilai-nilai keteladanan Gus Dur terus dihidupkan dalam kehidupan bermasyarakat sehingga terwujud khairunnas anfa’uhum linnas, masyarakat kebajikan yang setiap langkah dan tutur katanya membawa kemaslahatan bagi bangsa dan negara.
“Nilai-nilai humanis yang ditanamkan Gus Dur menjadi inti terwujudnya kebermanfaatan bagi orang lain,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua BGD Jawa Timur Ahmad Arizal menyebutkan haul tahun ini dihadiri lebih dari seribu peserta yang merupakan pecinta Gus Dur dari berbagai daerah di Jawa Timur dan lintas komunitas.
“Gus Dur sebagai Pahlawan Nasional dan ikon pluralisme tetap menjadi magnet kuat bagi masyarakat lintas agama dan golongan,” pungkasnya. (Red)


Komentar