Foto : Baihaki Siraj, Direktur Eksekutif ARC Indonesia |
lensajatim.id Situbondo- Pilkada serentak hampir dipastikan dihelat 9 Desember 2020. Di Jawa Timur, Kabupaten Situbondo merupakan satu diantara daerah yang akan melaksanakan Pilkada.
Hingga saat ini hampir dipastikan ada dua tokoh yang dimungkinkan maju sebagai Calon Bupati Situbondo, yaitu Yoyok Mulyadi dari PKB, dan Karna Suswandi dari PPP.
Menurut analisa Pengamat Politik dari Akurat Research & Consulting Indonesia (ARC Indonesia), Baihaki Siraj, di Pilkada Kabupaten Situbondo ini justru alot pada pertarungan Calon Wakil Bupati.
" Kalau Bakal Calon Bupatinya tidak akan jauh dari dua tokoh tersebut, sekarang malah kita liat tarik-ulur dalam menentukan Calon Wakil Bupatinya," tukas Direktur Eksekutif ARC Indonesia. Kamis (18/06/2020).
Kata Baihaki, sebaiknya para Calon Bupati lebih selektif dan hati-hati dalam menentukan pasangannya. Sebab, pasangan akan sangat menentukan kemenangan dalam Pilkada. " Kesalahan dalam menentukan wakil bisa berakibat fatal, bisa berakibat kekalahan di Pilkada," tandasnya.
Setidaknya kalau di Situbondo menurut Baihaki, ada beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam menentukan wakil. Pertama, Situbondo merupakan daerah yang tingkat kepatuhan masyarakatnya pada tokoh pesantren/Kyai masih tinggi. Sehingga bisa dipastikan, tokoh yang memiliki kedekatan dengan tokoh pesantren/Kyai akan lebih mudah diterima oleh masyarakat pemilih.
Kemudian berikutnya, saat ini, di daerah manapun, termasuk Kabupaten Situbondo, pemilih pemula atau yang saat ini lebih dikenal dengan pemilih milenial itu jumlahnya lumayan signifikan. Pemilih ini memeliki kecenderungan rasional dan akan lebih bisa menerima pada figur sesama milenialnya.
Tak hanya itu, pemilih milenial ini hampir mayoritas adalah pengguna media sosial. Hampir bisa dipastikan semua kaum Milenial ini memiliki akun medsos, baik facebook, IG, twiter dan akun medsos lainnya. " Nah disinilah juga peluang takoh, figur, atau calon dari kalangan milenial akan lebih mudah menyapa, melakukan komunikasi pemilih milenial," ungkap Baihaki.
Apalagi kata Baihaki, Pilkada Ditengah Pandemi Covid 19 seperti saat ini tentu sangat berbeda dengan Pilkada sebelumnya. Sebab, saat ini aktivitas menyapa masyarakat atau kampanye calon harus tetap memperhatikan protokol kesehatan, kemungkinan tidak ada kampanye Akbar/terbuka. Pertemuan juga bisa dipastikan dibatasi jumlahnya, demi mencegah penularan Covid 19.
Bila demikan lanjut Baihaki, maka kampanye door to door adalah cara paling efektif. Tetapi dalam waktu kampanye yang sangat terbatas, tidak mungkin itu bisa menjangkau semua lapisan masyarakat. " Makanya pilihaannya adalah menyasar pemilih Milenial dengan memassifkan medsos," tukasnya.
Dari itu tutur Baihaki, maka Calon Bupati yang menggandeng Calon Wakil Bupati dari kalangan milenial memiliki potensi besar untuk menang. Ada beberapa tokoh milenial yang berpotensi mampu mendongkrak suara bila digandeng oleh Karna Suswandi yaitu, Muhammad Hasan Illyin (Pengusaha muda dekat dengan tokoh-tokoh pesantren) Yogi Kripsiansah (Ketua GP Ansor) , Janur Sasrah Ananda (Ketua DPC Demokrat) , Ach Anshori Rusyidi (Dosen), dan Norman Zain Nahdi (Sekretaris DPW PPP Jatim).
Dari sejumlah tokoh milenial tersebut, jelas Baihaki, Muhammad Hasan Illyin memiliki potensi paling memungkinkan, sebab selain tokoh mudah, ia juga merupakan kader muda NU yang memiliki banyak kedekatan dengan tokoh-tokoh pesantren atau Kyai di Kabupaten Situbondo. " Jadi beliau ini figur yang komplit, tokoh mudah (Milenial), pengusaha, kader NU dan dekat dengan Kyai, bila digandeng Bang Karna, saya yakin akan lebih mudah memenangi pertarungan dalam Pilkada nantinya," pungkasnya. (Hady/Lil)
Komentar