|
Menu Close Menu

Pengganti Edhy Prabowo Harus Kalangan Profesional dan Dekat dengan Nelayan

Rabu, 02 Desember 2020 | 12.18 WIB


lensajatim id Surabaya- Pasca Menteri Kelauatan dan Perikanan (KKP) RI, Edhy Prabowo oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Rabu (25/11/2020) dini hari. Perbincangan soal sosok yang akan menggantikan Menteri asal Partai Garindra tersebut terus menghangat.


Banyak nama sudah mulai bermunculan, terkait figur yang dipandang pas menggantikan Edhy Prabowo. Mulai dari Sandiaga Uno (Rivalitas Jokowi pada Pilpres 2019), kemudian muncul juga Jamaluddin Jompa, Guru Besar Unhas, ada Rusdianto Samawa, Aktivis Nelayan, Pembudidaya dan Petambak, Arif Satria, Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB),  M.J. Sapteno, Rektor Unpatti Ambon, Agus Suherman, (mantan Dirjen PDSP KKP era Menteri Susi Pujiastuti dan Menteri Edhy Prabowo), Sudirman Saad (mantan Dirjen KKP di era Menteri Rokhmin Dahuri) , dan ada nama M Riza Damanik, Ketua Umum DPP Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (DPP. KNTI). 


Desakan agar pengganti Edhy Prabowo, dari kalangan profesional, sosok yang dekat dengan nelayan dan  tidak mempunyai latar belakang sebagai pengusaha atau pembisnis semakin menguat. Setelah sebelumnya usulan itu datang dari Pemuda Pesisir Madura, kali ini dukungan datang dari aktifis Forum Muda Demokrasi Jawa Timur. 


" Dari diskusi dan hasil kajian kami, figur yang pas menggantikan Pak Edhy Prabowo ya dari kalangan profesional dan memiliki kedekatan emosional dengan para nelayan serta bukan berlatar belakang pengusaha" tukas Juru Bicara Forum Muda Demokrasi (Fomdem) Jatim, Suryadi lewat rilis yang diterima redaksi. Rabu (02/12/2020).


Pemuda kelahiran Kabupaten Sumenep ini menuturkan, dorongan dan harapan tersebut bukan tanpa alasan, ia menilai, kalangan profesional akan selain diyakini mampu melahirkan kebijakan yang pro nelayan. Dalam, bekerja bila sosok profesional, maka akan lebih serius dan fokus dan tugas dan fungsinya sebagai Menteri KKP. 


Suryadi lalu menambahkan kenapa harus tokoh yang memiliki kedekatan dengan nelayan. Itu penting, sebab, tokoh yang memiliki kedekatan dengan nelayan tidak mungkin tega bila harus mengeluarkan kebijakan yang merugikan nelayan. 


Kemudian, soal bukan berasal dari kalangan pengusaha, untuk menghindari potensi mencari keuntungan demi kepentingan bisnisnya sendiri. 


" Kalau tiga kata kunci itu ada di Menteri KKP yang baru nanti, kami yakin akan membawa kemajuan dan kesejahteraan bagi nelayan di seluruh Indonesia. Semoga harapan kami didengar Pak Jokowi," pungkasnya.


Seperti diketahui, setelah Menteri KKP ditangkap KPK dan menyatakan mundur dari Jabatan Menteri, hingga saat ini belum ada pengganti difinitif. Sementara ini Presiden Presiden Jokowi, menunjuk Luhut Binsar Panjaitan menggantikan Edhy Prabowo dan menjadi ad interim Menteri Kelautan dan Perikanan RI. (Had)

Bagikan:

Komentar