|
Menu Close Menu

Muncul Desakan PBNU Restui Pembentukan PCNU Besuki, Begini Alasannya

Sabtu, 13 Februari 2021 | 19.24 WIB

Foto Bersama usai rapat pembentukan PCNU Besuki, Jawa Timur (Dok/Pribadi)


lensajatim id Situbondo-
Desakan agar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) merestui permohonan pembentukan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Besuki kembali mengemuka. Desakan itu tidak hanya muncul dari MWC NU Besuki, tapi juga dari Kyai di Wilayah tersebut.


Menurut Abd. Jalal, M.Pd sebagai perwakilan MWC NU Besuki menjelaskan bahwa keinginan tersebut berdasar sejarah bila sebelumnya MWC NU Besuki awalnya adalah PCNU Besuki. Para Masyayikh MWC NU Wilayah Barat yang terdiri dari MWC NU Besuki, Banyuglugur, Widoropayung, Jatibanteng, dan Mlandingan, baik dari unsur masyayikh kultural maupun struktural memohon kepada PWNU Jawa Timur dan PBNU untuk mengembalikan lagi MWC NU Besuki menjadi PCNU Besuki.


"Terbentuknya PCNU Situbondo jauh sebelum terlaksananya Muktamar NU ke-27 pada tahun 1984 di Situbondo, yang mana pada saat itu dihadiri oleh Ketua PCNU Besuki yaitu alm KH. Masyhuri Sholeh (Pengasuh PP Burhanul Abrar Besuki). Dari sisi historitas itulah yang melatar belakangi permohonan pembentukan PCNU baru di Besuki," jelas Abd Jalal saat dikonfirmasi. Sabtu (13/02/2021).


Sebagai bentuk keseriusan dan upaya penguatan, pihaknya sudah berkirim surat permohonan kepada PWNU Jawa Timur dan PBNU, agar merestui permohonan para masyayikh kultural dan struktural yang ada di Besuki Jawa Timur


"Alhamdulillah setelah kita mengadakan rapat persiapan pembentukan PCNU Besuki, kita sudah mengirimkan proposal permohonan kepada PBNU dengan tembusan ke PWNU Jawa Timur," tandasnya.


Hal yang sama juga disampaikan oleh  KH. Muhaimin Abd. Razak Pengasuh PP Miftahul Ulum Besuki/Musytasyar MWC NU Besuki) sangat mendukung penuh atas inisiatif seluruh para masyayikh MWC NU di Wilayah Barat.


"Saya sangat setuju adanya PCNU Besuki karena bagian dari mengembalikan sejarah bahwa NU di Besuki dulunya adalah PCNU bukan MWC NU dan gerakan ini saya mendukung 101%," pungkas KH. Muhaimin. (Red)

Bagikan:

Komentar