|
Menu Close Menu

Sisir Daerah, PT HKTI Jatim Lebarkan Sayap Organisasi Hingga Berdayakan UMKM

Selasa, 16 Februari 2021 | 08.07 WIB

Lia Istifhama, Ketua DPD PT HKTI Jawa Timur  


lensajatim id Sidoarjo-
Dibawah Pimpinan Lia Istifhama, Perempuan Tani Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (PT HKTI)  Jawa Timur terus menyisir berbagai daerah di Kabupaten/Kota Se-Jawa timur. Hal tersebut dilakukan guna  melebarkan sayap organisasi  dengan membentuk kepengurusan di berbagai daerah. Hingga detik ini,  sayap organisasi HKTI itu sudah terbentuk di Gresik, Kabupaten dan Kota Probolinggo, Lumajang, Situbondo, Kabupaten Pasuruan, Kabupaten dan Kota Malang, Batu,  hingga yang terbaru pelantikan DPC Sidoarjo pada 11 Februari lalu di Pendapa Delta Wibawa Sidoarjo. 



Perempuan Tani HKTI sendiri, secara struktural dibawah naungan Ketua Umum Dian Novita Susanto, M.Si telah melangsungkan Rakernas pada Desember 2020 lalu.


Lia Istifhama, selaku Ketua DPD Perempuan Tani HKTI Jawa Timur berharap dalam pengembangan pertanian sampai peternakan memperhatikan analisa SWOT, yaitu kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats).


“Saya berharap tumbuh semangat untuk menganalisa potensi lokal. Apa yang menjadi keunggulan sehingga dapat diperkuat. Sedangkan aspek kelemahan, tantangan, dan ancaman itu dileburkan menjadi satu bagian yang disimpulkan sebagai tantangan saja. Jadi melihat bagaimana pemasaran pertanian dan peternakan, serta bagaimana memanfaatkan digitalisasi," tukas perempuan yang akrab disapa Ning Lia ini, Senin (15/2/2021).


Peraih gelar Doktor dari UIN Sunan Ampel ini mencontohkan usaha nyata Ketua DPC PT HKTI Sidoarjo dr. Eta yang menghidupkan “kampung mati” eks daerah terdampak lumpur Lapindo. Menurutnya, patut diapresiasi munculnya destinasi wisata berkuda di daerah Tanggulangin.


Bukan hanya ini merupakan varian destinasi wisata yang sebelumnya, Sidoarjo dikenal dengan wisata bahari. Namun juga menghidupkan perekonomian masyarakat sekitar. 


"Terbukti, ada efek domino yang meningkatkan produktivitas ekonomi, salah satunya adalah pembuatan sepatu berkuda," jelas Ning Lia. 


Tokoh Muda Inspiratif Jatim 2020 versi Forkom Jurnalis Nahdliyin (FJN) ini menegaskan komitmen Perempuan Tani HKTI dalam bidang UMKM. Sejauh ini pihaknya mengaku telah menjalankan aksi nyata mendukung potensi lokal di Jawa Timur. 


PT HKTI memiliki dua klasifikasi program, yaitu yang sepenuhnya di bawah naungan dan yang bekerjasama dengan pihak lain. Sebagai contoh, beberapa waktu pihaknya bekerjasama dengan Lazisnu Jatim untuk bersama-sama memiliki binaan petani jamur. 


"Sedangkan untuk yang sepenuhnya di bawah naungan kami, yaitu minyak kelapa coco tani dari Lumajang, toping ikan dan abon suramadu dari Bangkalan, madu khas probolinggo, wedang uwuh, dan beberapa camilan ringan dari beberapa kabupaten kota," Beber Keponakan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa ini. 


Senada,Ketua DPC Perempuan Tani HKTI Sidoarjo, drh Prestalia Dwi Rachmawati mengatakan, potensi untuk pengembangan bidang pertanian di Sidoarjo ini cukup baik.


“Selain pertanian, banyak lahan perikanan di Sidoarjo yang bisa dikembangkan dengan inovasi baru. Bisa mungkin lahan pertanian yang masih ada, jika tidak ditanami, bisa dimanfaatkan dengan penggambungan bidang peternakan,” terangnya.


Pj Bupati Sidoarjo, Dr. Hudiyono mengatakan dengan adanya organisasi semacam PT HKTI, harapannya mampu mendorong perkembangan ekonomi, baik di sektor pertanian maupun dalam industri pertaniannya.


Hudiyono juga tidak menampik terkait pertanian di Sidoarjo nantinya akan banyak membutuhkan inovasi. Misalnya dengan lahan pertanian yang mulai berkurang. Pengembangan sektor pertanian di Sidoarjo bisa dicapai dengan mengembangkan inovasi baru.


“Industri pertanian di Sidoarjo ada ratusan. Nah perusahaan-perusahaan itu yang nantinya perlu menggandeng pelaku petani disini. Apalagi Sidoarjo merupakan salah satu kota-kabupaten dengan potensi industri pertanian terbesar dalam skala nasional,” ucapnya.


Hudiyono meyakini peran Perempuan Tani HKTI, Sidoarjo nanti diharapkan mampu mendorong para pelaku, baik tani maupun para pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) Sidoarjo lebih maju lagi.


“Pemerintah akan mendukung terkait sertifikasi produknya. Atau nanti menjadi jembatan bagi pelaku tani maupun UMKM bisa bekerjasama dengan perusahaan-perusahaan disini,” pungkas pejabat eselon II Pemprov Jatim tersebut. (Red)

Bagikan:

Komentar