Para Pedagang Kaki Lima (PKL) berjualan pentol di depan WTC Surabaya (Dok/Lim) |
lensajatim.id Surabaya- Pandemi Covid 19 benar-benar membuat pelaku usaha seperti Pedagang Kaki Lima (PKL) yang berada diseputaran atau depan World Trade Center (WTC) Surabaya mengalami penurunan secara drastis.
Nakki, salah satu pedagang pentol yang mengaku sudah berjualan kurang lebih 20 tahun di depan WTC bercerita bahwa semenjak pandemi Covid 19 ini, ia hanya bisa mendapatkan penghasilan 20 ribu hingga maksimal 100 ribu.
Menurut pedagang berasal dari Pulau Madura ini, kondisi itu sangat jauh berbeda dengan sebelum adanya pandemi Covid 19. " Sebelum Covid saya bisa dapat 200 ribu hingga 300 ribu mas," cerita Nakki saat ditemui wartawan lensajatim.id, usai Surabaya diguyur hujan. Sabtu (13/03/2021).
Tapi, itu ia tetap tekuni demi memberi nafkah kepada keluarganya. Saat musim hujan menurut Nakki, dirinya juga harus rela berbasah-basah demi tetap bisa menyambung hidup.
Bahkan, kadang kata Nakki, ia juga harus berhadapan dan kejar-kejaran dengan Polisi Penegak Perda (Satpol PP). Sebab, ia menyadari dirinya berjualan di area tertib PKL. " Resikonya jualan disini harus berlawanan dengan aparat mas, tapi ya bagaimana lagi,mungkin ini sudah jalan saya," ungkapnya.
Salah satu pengunjung WTC Surabaya saat diwawancara mengaku juga prihatin dengan keberadaan PKL tersebut. " Semoga mereka diberikan kekuatan, kesehatan, dan semngat untuk selalu berjuang demi menafkahi keluarganya" ucap Karto salah satu pengunjung Mall WTC Surabaya saat dikonfirmasi. (Lim/Red)
Komentar