|
Menu Close Menu

Pemprov Jatim Terima Penghargaan BKN Award 2020 Untuk Dua Kategori

Kamis, 01 April 2021 | 17.21 WIB

Khofifah Indar Parawansa, Gubernur Jatim saat menerima penghargaan dari BKN (Dok/Istimewa)


lensajatim.id Surabaya-
Pemprov Jatim kembali mendapatkan apresiasi dari pemerintah pusat, khususnya terkait bidang kepegawaian Aparatur Sipil Negara (ASN). Kali ini, Pemprov Jatim lewat BKD Prov. Jatim berhasil meraih dua penghargaan dari lima Kategori yang dinilai dalam ajang Badan Kepegawaian Negara (BKN) Award 2020. 


Dalam ajang tahunan yang digelar oleh BKN RI pada 17 Desember 2020 lalu, Pemprov Jatim berhasil meraih Juara Dua masing-masing dalam Kategori Perencanaan, Kebutuhan, Pelayanan Pengadaan, Kepangkatan dan Pensiun serta Kategori Penilaian Kinerja Terbaik. 


Penghargaan berupa trofi dan piagam tersebut diterima langsung oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dari Kepala BKN RI Ir. Bima Haria Wibisana di Ruang Hayam Wuruk Lt. 8 Kantor Gubernur Jatim, Jl. Pahlawan No. 110, Surabaya, Kamis (1/4) siang. 


Atas diterimanya penghargaan tersebut, Gubernur Khofifah menyampaikan, bahwa ini merupakan penanda ikhtiar bersama seluruh ASN di Jatim telah sesuai pada jalannya. Sekaligus, pihaknya juga menyampaikan terimakasih kepada BKN RI atas penghargaan yang telah diberikan. 


"Terima kasih atas seluruh support dari BKN, dan semoga energi dari ASN se-Jatim bisa berseiring dengan ikhtiar modernisasi  birokrasi yang disampaikan oleh Pak Wapres. Penghargaan ini wujud bahwa layanan kepegawaian untuk ASN di Jatim telah berada di jalur yang tepat atau on the right track," terang Khofifah sapaan akrab Gubernur Jatim ini.



Khofifah menambahkan, bahwa penghargan ini juga sebagai pendorong  semangat agar ASN di Jatim bisa bekerja lebih baik lagi. Perbaikan kinerja bukan bertujuan untuk penerimaan penghargaan semata, namun lebih kepada pelaksanaan pemerintahan yang bersih dan akuntabel  dan pelayanan masyarakat yang cepat dan  tepat. 


"Dengan penghargaan ini, kita harus lebih semangat dalam bekerja. Karena perbaikan kinerja ini adalah demi untuk mewujudkan pelayanan kepada masyarakat yang lebih optimal," tegasnya. 


Pada kesempatan yang sama, dalam rangka peningkatan kinerja, Gubernur Khofifah juga mengajak jajaran Bupati dan Wali Kota di Jatim untuk terus mendorong penerapan digitalisasi dalam birokrasi ASN di wilayahnya. Ini penting, karena modernisasi dan digitalisasi birokrasi memiliki peran yang cukup besar dalam percepatan pencapaian  pembangunan nasional. 


"Digitalisasi sistem ini akan jadi pintu masuk untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi seluruh kinerja diantara OPD, UPT dan BLUD yang ada di Jatim. Sehingga, harapannya, kita bisa memberi penguatan pada sisi kompetensi dan digital IT dengan lebih maksimal," urai orang nomor satu di Pemprov Jatim ini. 


Terlebih, selama pandemi COVID-19, sebagian ASN diharuskan menerapkan Work from Home. Dimana, tanpa sistem IT yang memadai, beban kerja ASN meningkat sebanyak 20%. Jumlah ini dikarenakan tidak semua ranah pekerjaan ASN mengalami digitalisasi dan pengerjaannya harus dilakukan secara offline. 


"Melihat hal itu, tentu kita berharap langkah ini akan mendorong, memotivasi dan meningkatkan kinerja dari energi yang dimiliki ASN Jatim," tegasnya. 


Lebih lanjut disampaikan Khofifah, bahwa digitalisasi juga memungkinkan kerja birokrat yang profesional dan impersonal. Yang mana mode birokrasi ini dapat mengembalikan posisi kinerja ASN Indonesia di tingkat satu ASEAN. 


Senada dengan arahan Gubernur Khofifah, Kepala BKN RI Dr. Ir. Bima Haria Wibisana juga menyampaikan betapa pentingnya modernisasi birokrasi dalam mendorong program pemerintah pusat pada Reformasi Birokrasi. 


"Sesuai dengan arahan Bapak Wapres, modernisasi birokrasi saat ini jadi utama. Kalau kita bisa membangun Sumber Daya Manusia nya, maka birokrasi ini akan lebih efektif," ungkap Bima Haria dalam sambutannya. 


Secara khusus dirinya juga menyebut bahwa masa pandemi ini bisa menjadi kesempatan luar biasa untuk secepat mungkin memodernisasikan birokrasi di Indonesia guna mengejar ketertinggalan dari negara lain. 


"Semasa pandemi ini, kita menjadi mendadak digital. Kegiatan dan pelayanan publik banyak yang menjadi digital," terangnya. 


Terkait  capaian gemilang Jatim pada BKN Award 2020, Bima Haria menyebut bahwa Provinsi Jawa Timur tercatat sebagai provinsi yang paling kompak mulai dari tingkat provinsi hingga Kabupaten/Kota. Hal ini dibuktikan pula dengan jumlah perolehan Jatim pada ajang BKN Award 2020 sebagai yang tertinggi dibandingkan wilayah lain di Indonesia. 


"Jawa Timur ini paling kompak dengan Kab/kota nya dibanding wilayah lain. Jadi ini bisa jadi modal dasar yang kuat sekali untuk meningkatkan kinerja di wilayahnya," puji Bima Haria dalam wawancaranya. 


Sementara itu, pada penyelenggaraan BKN Award yang memasuki tahun keenam ini, beberapa Kabupaten dan Kota di Jatim juga turut meraih penghargaan. Diantaranya Kota Malang yang menjadi Juara Satu pada Kategori I tentang Perencanaan, Kebutuhan, Pelayanan Pengadaan, Kepangkatan dan Pensiun. Di kategori ketiga terkait penilaian kompetensi, Kab. Sidoarjo berhasil meraih Juara Pertama untuk tingkat Kabupaten dan Kota Madiun, Juara Ketiga untuk tingkat Kota. 


Berlanjut pada kategori keempat terkait Penilaian Kinerja, Kab. Tulungagung berhasil meraih Juara Pertama untuk tingkat Kabupaten dan Kota Kediri, Juara Ketiga untuk tingkat Kota. Dan yang terakhir adalah Kota Surabaya yang berhasil meraih Juara Kedua pada Kategori Kelima tentang Komitmen Pengawasan dan Pengendalian. (Had/Red)

Bagikan:

Komentar