|
Menu Close Menu

Ajakan Move On Gubernur Khofifah, Begini Respon Warga Jatim

Jumat, 13 Agustus 2021 | 19.58 WIB

Lia Istifhama (Kerudung Merah) dalam sebuah acara pertemuan (Dok/Istimewa)


lensajatim.id Surabaya-
Baru-baru ini, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengajak masyarakat Jawa Timur untuk menjadikan peringatan Tahun Baru Hijriah 1 Muharam 1443 Hijriah sebagai momentum move on dari pandemi Covid-19. 


Pernyataan Gubernur Jatim yang juga Ketum PP Muslimat NU tersebut mendapat respon positif dari beberapa warga di Jawa Timur. Salah satunya respon tersebut datang dari Ormas Madura Asli (Madas) Jawa Timur. 


“Spirit move on itu artinya bangkit dari masa sulit. Ini namanya do’a yang harus diamini banyak orang. Kalau ada yang mempertanyakan, malah kami warga Jatim mempertanyakan maksud tujuan pihak-pihak yang memplintir spirit tersebut,” tegas Sulaiman Darwis, Sekjen Madas Jatim. Kamis (12/08/2021).


Hal yang sama juga di sampaikan oleh aktivis perempuan Jawa Timur, Lia Istifhama. Menurutnya apa yang disampaikan oleh Gubernur Khofifah adalah sebuah ajakan optimisme kapada masyakat.


“Pernyataan beliau sangat jelas dan tidak ada kesan ambigu. Bahwa istilah move on tersebut merujuk pada move on atau bangkit dari masa-masa sulit akibat pandemi Covid-19. Optimisme dan semangat yang beliau gelorakan ini selaras dengan spirit Islam bahwa setelah kesulitan terdapat kemudahan. Harus ini sangat penting terinternalisasi dan menjadi brainstorming," tukas perempuan yang akrab disapa Ning Lia ini. 


Ketua Perempuan Tani HKTI Jawa Timur yang  saat itu hadir sebagai narasumber dalam dialog Kamisan Gerindra (13/8) yang bertajuk: Gubernur Khofifah Ajak untuk Move On dari Covid 19, Tepatkah?, dengan lugas menyatakan 100 persen tepat dan sepakat.


“Ibu Gubernur melekatkan makna semangat dengan tetap menekankan pada penerapan protokol kesehatan dengan tepat.  Kedua unsur ini terintegrasi dan tidak terpisahkan. Dengan begitu, jika kita melihat istilah tersebut secara utuh dan obyektif, maka inilah yang menjadi solusi yang kita butuhkan," tandas Fungsionaris Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Jawa Timur ini.


Terlebih lagi, lanjut Ning Lia, spirit move on sebagai stimulus bagi semua masyarakat untuk membangun resiliensi, ketangguhan. Kata Ning Lia, hal tersebut sangat seirama dengan spirit Dirgahayu RI ke 76 tahun yang menggelorakan Indonesia Tangguh Indonesia Tumbuh.


"  Kita yang saat ini tidak terbelenggu penjajahan seyogyanya lebih optimis untuk menghadapi persoalan setelah negara ini merdeka. Sudah kewajiban kita untuk meneladani ketangguhan para pendahulu,” pungkasnya. (Red)

Bagikan:

Komentar