|
Menu Close Menu

Klarifikasi Soal Tema Kajian, Begini Penjelasan PMII Rayon Fakultas Syariah IAIN Madura

Jumat, 29 Oktober 2021 | 14.09 WIB

Tangkap Layar Video Klarifikasi Pengurus PMII Rayon Fakultas Syariah IAIN Madura soal tema kajian yang sempat kontroversi. (Dok/Istimewa).


Lensajatim.id
Pamekasan-
Beberapa grup WhatsApp alumni dan kader PMII di Jawa Timur sempat dibuat ramai dengan beredarnya tema kajian yang diselenggarakan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII)  Rayon  Fakultas Syariah (Fasya) Komisariat Institut Agama Islam Negeri (IAIN)  Madura, yaitu " Nabi Muhammad Sebagai Kader PMII Sejati". Kamis, (28/10/2021).


Bahkan redaksi juga mendapatkan beberapa telpon dan pesan singkat lewat WhatsApp yang menanyakan perihal tersebut. Tidak berselang lama, polemik tersebut langsung disikapi oleh Pengurus PMII Rayon Fasya IAIN Madura. Lewat video singkat yang berdurasi kurang lebih 2 menit 45 detik, Abdurrahman Wahid,  Ketua Rayon Fasya,  memberikan Klarifikasi perihal  tema yang tertera ‘Nabi Muhammad Sebagai Kader PMII Sejati’ di pamflet kajian yang digelar  virtual itu.


Menurutnya, tema  di pamflet sebenarnya murni kesalahan pada redaksinya. “Kami atas nama Rayon Fasya,  minta maaf. Ini kesalahan redaksi di pamflet dalam kajian  tadi,” katanya, melalui  video klarifikasi yang tersebar dibeberapa grup WhatsApp. Jumat, (29/10/2021).


Abdurrahman menjelaskan bila  tema sebenarnya adalah ‘Nabi Muhammad Sebagai  Panutan Bagi  Kader PMII Sejati’.  Dia tegaskan,  secara kelembagaan dan personal, tidak  bermaksud untuk hal negatif, sensitif, apalagi merendahkan Nabi Muhammad saw. Karena Nabi Muhammad adalah manusia yang sempurna dan menjadi teladan yang  baik.


“Nabi Muhammad adalah  teladan  bagi kita, umat Islam. Termasuk bagi kader PMII. Jadi,  perihal  tema  di pamflet,  sekali lagi  saya tegaskan,  itu murni kesalahan kami, dan minta maaf  jika  itu kemudian memicu polemik  di publik,” paparnya.


Misbahol Munir,  pemateri dalam kajian tersebut membenarkan perihal  klarifikasi Rayon Fasya. Dia menjelaskan,  tema  yang benar  adalah apa yang disampaikan Wahid  dalam  video klarifikasi tersebut.


“Saya juga mohon maaf,  jika  memang  redaksi tema di pamflet menimbulkan kontroversi. Di Pamflet,  kurang dua kata ‘Panutan’ dan ‘Bagi’. Sehingga, setelah ditambahkan  dua kata itu,  maka penulisan yang benar menjadi  ‘Nabi Muhammad Sebagai Panutan Bagi Kader PMII Sejati’,” katanya, (29/10) via Whatsapp.


Dia menambahkan,  nilai-nilai ajaran dan pergerakan yang ada di PMII,  adalah sebagai manifestasi dari  ajaran Islam yang memang  didakwahkan  oleh Nabi Muhammad.


Oleh karena itu,  tegasnya,   sudah menjadi keharusan  bagi kader PMII untuk  mencontoh Nabi Muhammad dalam menjalankan roda kehidupan ini.  Mulai dari  cara berdakwah,  sikap  toleransinya,  dan sisi perilaku lainnya.  Yang hal itu discover ke dalam tiga nilai.  Hubungan manusia dengan  Tuhan, hubungan sesama manusia,  dan hubungan dengan  alam.


“Bicara kecintaan kepada Nabi Muhammad Saw, sudah menjadi kewajiban bagi Kader PMII. Sembilan bintang pada logo PMII, kan memiliki filosofi bahwa kader PMII memiliki kecintaan dan siap mencontoh Nabi Muhammad, empat sahabat beliau, dan serta Wali Songo, selaku deretan  tokoh yang disimbolkan sebagai penyebar Islam di Indonesia,” ungkapnya. (Red)

Bagikan:

Komentar