|
Menu Close Menu

Puji Program OPOP Pemrov Jatim, IKA PMII Dorong Santri Berwirausaha

Rabu, 20 Oktober 2021 | 22.22 WIB

 

Muslih Hasyim Sufy, S.Ag, MBA, Wakil Sekretaris IKA PMII Jatim. (Dok/Istimewa).

Lensajatim.id Surabaya - Pemprov Jawa Timur tengah giat-giatnya mendorong kemandirian pesantren. Lewat program One Pesantren One Product (OPOP), pemprov berharap bisa meningkatkan ekonomi masyarakat berbasis pesantren.


Muslih Hasyim Sufy, Wakil Sekretaris IKA PMII Jawa Timur menilai OPOP itu program yang bagus. Sebab, memperkenalkan dunia enterpreneur kepada para santri. 


Dalam kesempatan menjelang Hari Santri Nasional, Muslih mengajak para santri untuk menggeluti dunia usaha pasca menamatkan pendidikan di pondok pesantren. Menurut pria yang akrab disapa Cak Lih ini, santri memenuhi syarat untuk menjadi pengusaha sukses. Selain tentunya tetap bisa mengamalkan ilmunya pada masyarakat.


"Menurut saya pendidikan karakter dan pembentukan mental terbaik itu ada di pondok pesantren. Untuk menjadi pengusaha harus memiliki mental yang tangguh sehingga tak mudah menyerah. Santri memenuhi syarat utama menjadi pengusaha sukses," tutur Muslih, Rabu (20/10/2021).


Alumni santri Ponpes Lirboyo, Kediri ini mengungkapkan, santri sudah terlatih hidup mandiri, bahkan hidup susah. Sedangkan untuk mengawali menjadi pengusaha harus bersusah-susah dulu. 


Ketua Bidang Ekonomi Syariah MUI Gresik ini menambahkan, santri juga terbiasa mengelola keuangan. Dengan begitu mereka bisa survive hidup di pondok dengan kiriman uang yang terbatas dari orangtua.


"Kehidupan yang serba mandiri di pondok akan membentuk seorang santri menjadi pengusaha yang tangguh. Apalagi kalau lulusan pesantren besar, jelas ada networking yang bisa dimaksimalkan untuk membesarkan usaha," ujar Muslih.


Tokoh pemuda Jawa Timur ini mengaku, saat ini dirinya intens menularkan virus enterpreneur kepada generasi muda, seperti santri mau pun aktivis mahasiswa. 


Menurut mantan Sekretaris KNPI Jatim ini, ia sebisa mungkin hadir bila diundang dalam forum yang membahas kemandirian pemuda. Salah satunya acara Ngaji Bisnis yang diselenggarakan 

Perserikatan Pengusaha Muslim Indonesia (PPMI), belum lama ini.


"Kalau mau menjadi pengusaha sukses, pakailah cara Nabi Muhammad dalam berniaga, yaitu jujur. Selain itu harus istiqomah, saya sendiri banyak ajakan masuk dunia politik, bahkan jadi caleg. Tapi semua itu saya tolak karena saya sudah istiqomah menjadi pengusaha. Kalau pun berinteraksi dengan politisi, itu dalam rangka mencari peluang bisnis," pungkas Direktur Utama PT Elang Raya Energi tersebut. (Red).

Bagikan:

Komentar